Blitar – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Blitar terus mendorong peningkatan kualitas tembakau lokal agar mampu bersaing dan memenuhi kebutuhan industri rokok.
Salah satu langkah yang dilakukan adalah penguatan varietas unggul dan penerapan pemupukan berimbang, yang sebagian dibiayai melalui Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT).
“Kami memang sengaja ingin menaikkan brand Blitar dengan membangun tembakau lokal. Saat ini sudah ada lima jenis tembakau lokal yang terbukti cocok dengan kondisi tanah dan cuaca di Blitar, terutama di wilayah Blitar Utara,” ujar Plt. Kepala Bidang Perkebunan DKPP Kabupaten Blitar, Siswoyo Adi Prasetyo.
Menurut Siswoyo, varietas tersebut telah melalui uji adaptasi dan karakteristik lahan, sehingga diharapkan mampu menjadi acuan bagi para petani tembakau di wilayah tersebut.
DKPP Kabupaten Blitar juga tengah melakukan uji pemupukan berimbang untuk memastikan hasil panen memiliki kualitas daun yang baik dan sesuai standar pabrikan.
Namun, tantangan muncul seiring tingginya curah hujan pada musim penghujan tahun ini. Tanaman tembakau sangat sensitif terhadap air, sehingga penanaman ideal dilakukan saat musim kemarau.
“Tembakau itu tidak cocok ditanam di musim penghujan. Kalau musim hujan seperti sekarang, petani sudah selesai panen. Kalau dipaksakan ditanam, kualitasnya turun dan tidak laku di pabrikan,” jelasnya, Sabtu, 15 November 2025.
Oleh karena itu, DKPP Kabupaten Blitar mendorong strategi pengembangan berbasis varietas lokal dan pengaturan musim tanam yang tepat.
“Diharapkan tembakau Blitar bisa memiliki daya saing lebih tinggi di pasar industri sekaligus menjaga keberlanjutan ekonomi petani tembakau di wilayah tersebut,” ungkapnya. (ads/dbhcht/blt)
