Blitar – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) didesak untuk mengalihkan fokus dari dinamika internal dan mulai memprioritaskan tantangan besar di Abad Kedua NU, terutama dalam pengelolaan sumber daya manusia (SDM) dan penguasaan ekonomi.
Menurut Gus Ahmad Khubbi Aly Rahmad, dosen UIN Sunan Ampel Surabaya, potensi besar warga NU yang masif harus dikelola secara sistematis dan diarahkan untuk mencapai kemakmuran.
Gus Khubby menyoroti bahwa jumlah warga NU yang besar belum diimbangi dengan kualitas kader yang merata di sektor strategis. Ia menekankan perlunya pemerataan ekonomi.
“Tantangan NU ke depan adalah bagaimana sumber daya manusia yang sebesar ini mampu dikelola dengan baik dari segala sisi, dari ekonomi, bagaimana warga NU semua kaya semua,” tegasnya.
Tantangan masa depan juga datang dari pesatnya kemajuan teknologi, termasuk Artificial Intelligence (AI). Tanpa kesiapan SDM, NU berisiko tertinggal.
“Berapa orang yang kita siapkan untuk menyambut abad AI, itu teknologi baru, kalau tidak kita akan jadi penonton ketinggalan,” ungkapnya. Pernyataan ini disampaikan dalam podcast di kanal YouTube Bakul Kumpo.
Gus Khubby menyerukan agar kader NU berani menyebar ke berbagai bidang profesional yang selama ini dianggap non-tradisional, seperti kesehatan, teknik, hingga sinema.
“Anak-anak kita harus menyebar, harus punya kader-kader yang jadi dokter, itu harus dipush,” pungkasnya.
Ia menekankan pentingnya intervensi politik untuk menciptakan kebijakan beasiswa di sektor-sektor strategis tersebut. (Kan/blt)

