Dunia fashion anak muda sekarang makin seru. Kalau dulu orang cuma kenal brand mahal buat tampil keren, sekarang muncul dua tren yang sama-sama digandrungi yakni thrift dan distro.
Sekilas mirip karena sama-sama bikin tampil stylish, tapi sebenarnya keduanya punya ruh yang berbeda. Bagi yang baru mulai eksplor gaya berpakaian, penting banget tahu bedanya biar nggak salah kaprah.
Thrift adalah gaya hidup hemat tapi tetap keren. Barang yang dijual di thrift shop biasanya secondhand alias bekas, tapi masih layak dan berkualitas. Banyak yang datang dari brand luar negeri, kadang malah langka dan susah dicari di toko biasa.
Selain harganya ramah di dompet, belanja di thrift juga dianggap sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan karena ikut mengurangi limbah fashion. Jadi, kalau kamu suka gaya vintage atau unik yang nggak pasaran, dunia thrift bisa jadi surga kecil buatmu.
Sementara itu, distro punya napas yang lebih lokal dan idealis. Kata distro sendiri berasal dari distribution store, tempat di mana brand-brand independen anak muda menjual hasil karya mereka.
Mulai dari kaos, jaket, sampai totebag semua dibuat dengan konsep dan desain khas, bukan sekadar ikut tren. Distro lahir dari semangat do it yourself, gerakan anak muda yang ingin mandiri dan bangga pakai produk lokal. Jadi, kalau kamu ingin tampil beda dengan identitas kuat, distro adalah pilihan yang pas.
Meski keduanya beda jalan, thrift dan distro sama-sama punya tempat di hati anak muda. Thrift ngajarin kita buat menghargai kembali barang lama dan berkreasi dari yang sederhana.
Distro ngajarin pentingnya karya orisinal dan dukungan terhadap produk lokal. Dua-duanya sama-sama menolak budaya konsumtif yang serba instan, satu lewat daur ulang, satu lewat kreativitas baru.
Jadi, kalau ditanya mana yang lebih keren thrift atau distro? Jawabannya tergantung kamu mau jadi siapa. Mau tampil vintage dan sustainable atau lokal dan idealis? Nggak ada yang salah, karena keduanya sama-sama jadi simbol bahwa anak muda hari ini bukan cuma peduli soal gaya, tapi juga punya makna di balik apa yang mereka pakai.
