Blitar – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Blitar berkomitmen dalam memaksimalkan pemanfaatan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) 2025 demi mendukung peningkatan kesejahteraan petani tembakau.
Kepala Bidang Sarana Perkebunan DKPP Kabupaten Blitar, Lukas Suprayitno, menyampaikan bahwa pihaknya akan fokus menyalurkan dana tersebut secara tepat sasaran, dengan prioritas utama memenuhi kebutuhan petani mulai dari hulu hingga hilir.
“Kami ingin memastikan bahwa anggaran ini benar-benar dirasakan langsung oleh para petani tembakau. Salah satunya dengan penyediaan benih tembakau,” kata Lukas, Rabu, 28 Mei 2025.
Lukas menjelaskan, pihaknya memilih menyediakan benih disebabkan karena petani sering menghadapi kendala dalam memperoleh bibit unggul menjelang musim tanam, sehingga berdampak pada kualitas dan kuantitas hasil panen.
“Dorongan kami berasal dari keluhan petani yang hampir sama setiap musim tanam, mereka kesulitan mendapatkan benih tembakau yang sesuai standar,” ujar Lukas.
Lebih lanjut, DKPP Kabupaten Blitar juga berupaya agar tembakau lokal Blitar dapat memperoleh sertifikasi resmi dari instansi berwenang untuk meningkatkan nilai jual produk tembakau asal Blitar di pasar nasional bahkan internasional.
“Dengan adanya sertifikat, tembakau lokal Blitar akan memiliki nilai tambah dan membuka peluang pemasaran yang jauh lebih luas,” jelasnya.
Selain itu, Lukas juga telah melaksanakan kegiatan bimbingan teknis (bimtek) untuk meningkatkan keterampilan teknis petani dalam mengelola usaha taninya. Bimtek diagendakan dua kali, ketika pembibitan dilanjutkan perawatan atau paska panen.
“Kami ingin petani tidak hanya menerima bantuan, tetapi juga memiliki keterampilan teknis yang memadai agar mampu mengelola usaha taninya secara mandiri dan profesional,” imbuh Lukas.
Kegiatan bimtek ini tidak hanya berhenti pada tahap tanam saja, tetapi juga berlanjut hingga ke tahap perawatan, dan pasca panen yang krusial. Sebab jika salah penanganan, kualitas tembakau bisa turun drastis.
“Dengan upaya ini, saya berharap petani tidak hanya terbantu dalam aspek permodalan dan sarana produksi, tetapi juga dalam meningkatkan kapasitas dan kualitas hasil pertanian mereka,” kata Lukas. (ads/dbhcht/blt)