Betapa, dunia berjalan menuju gelisah
Terluka, merubah waktuku semakin sampah
Tak berharap, hilang upaya,
Lengah bermaknai setiap hembusan nyawa
Mampus mati bekerja
Mengejar upah yang biasa biasa saja
Sementara, cindrela tiba.
Di dalam bencana mencari sepatunya
Yang berkaca – kaca
Hingga lambung bawakan berita
Siaran riwayat berhasrat, menguasai dunia
Reef:
Kapan berkhayalkan merdeka
Mungkin hanya ingin jatuh cinta
Dan biar jatuh cinta
Dengan
Perasaan putus asa
Hidup di gengngaman dunia
Berakhir konsumsi sarapan nutrisi
Nasi basi seperti muka muka polisi
SiTai babi, takkan pernah kutangisi
Dan biarkan mati
Terlelap
Berselimut hati yang gelap
Berpelukan kemiskinan,
Walau tetap ku fikirkan
Jalan keluar
Asudah Lupakan
Kecup
Menarilah dunia
Berpijar cahaya
Membusuklah Tirani
Ku pupuk dendam ini
Dan biar terbakar api,
Beralaskan hangat indah di bumi
Fikirkan yang terburuk
Dan lakukan yang terbaik