Blitar – Perayaan Harlah KOPRI (Korps Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Putri) ke-58 yang digelar oleh PC KOPRI Blitar Raya resmi memasuki tahap kick off.
Acara ini menjadi momentum penting bagi kader perempuan PMII untuk menunjukkan kualitasnya sebagai garda intelektual dan moral dalam pembangunan daerah. Terlebih, akan hadirnya para pejabat dan tokoh- tokoh daerah yang begitu dihormati menjadi bukti bahwa KOPRI kini semakin mendapat ruang dan kepercayaan dari para pemimpin daerah.
Dengan tema “Perempuan Berdaya, Generasi Cerdas: Dari Pesantren untuk Indonesia Hebat”, rangkaian kegiatan ini tidak hanya menonjolkan keberdayaan perempuan, tetapi juga memperlihatkan kedekatan emosional antara kader KOPRI dengan para pemangku kebijakan daerah sebuah kedekatan yang tentu saja tidak hanya simbolis tapi juga mencerminkan penghargaan mendalam terhadap para pejabat yang bersedia hadir.
Dalam kesempatan menjelang acara tersebut, Ketua PC KOPRI Blitar Raya, Laila Mufidah menyampaikan harapan besarnya terhadap kader perempuan PMII di Blitar Raya.
“Saya berharap peringatan Harlah ke-58 ini mampu menjadi ruang lahirnya kader perempuan yang kritis, santun dan memiliki sensitivitas sosial tinggi. Kehadiran para tokoh daerah dalam kegiatan ini menjadi suntikan semangat bagi kami untuk terus bergerak, menebar manfaat tanpa meninggalkan identitas pesantren,” ujar Laila Mufidah.
Rangkaian kegiatan yang akan berlangsung pada 23–30 November 2025 di Graha Pemuda Nusantara (Sekretariat PMII Blitar) dan Ponpes Bustanul Mutaa’llimin mencakup Khataman Al-Qur’an, Lomba Orasi, Lomba Battle of Mind, serta Talkshow Inspiratif yang menghadirkan pemateri dari berbagai unsur penting, baik dari unsur birokrasi maupun dunia pendidikan.
Dengan berbagai kegiatan tersebut, KOPRI Blitar Raya tidak hanya merayakan usia, tetapi juga mengukuhkan diri sebagai ruang pembentukan karakter perempuan pesantren yang mampu bergerak di ranah intelektual, sosial serta politik secara bijak.
Laila berharap kegiatan ini dapat mempertegas posisi kader perempuan sebagai elemen penting dalam gerakan mahasiswa Islam. Dengan dukungan pejabat dan tokoh daerah, ia optimis bahwa masa depan KOPRI Blitar Raya akan semakin cerah dan berpengaruh.
“Semoga KOPRI terus melahirkan perempuan yang cerdas, merdeka berpikir, namun tetap rendah hati. Kita ingin menjadi perempuan yang hadir bukan hanya untuk terlihat, tapi untuk berdampak,” tambahnya.
Dengan spirit tersebut, Harlah KOPRI ke-58 diperkirakan menjadi salah satu rangkaian agenda keperempuanan paling bergaung di Blitar Raya tahun ini yang memadukan energi muda, nilai pesantren sekaligus dukungan moral dari tokoh publik. (Blt)

