Blitar – Bagi pecinta kuliner tradisional, Warung Asmara di Desa Kalipucung, Kecamatan Sanankulon, Kabupaten Blitar, menjadi tempat yang sayang untuk dilewatkan.
Nama “Asmara”, singkatan dari ASiknya Makan Rame-rame, sesuai dengan konsepnya yang menghadirkan suasana santai sekaligus kekinian.
Hidangan andalan di warung ini adalah nasi pecel dengan lauk beragam, mulai dari tempe goreng, rempeyek, hingga perkedel kelapa. Bumbu pecelnya yang melimpah menghadirkan rasa khas, dan dengan harga hanya Rp6.000 per porsi, warung ini menjadi favorit warga sekitar untuk sarapan hemat sekaligus nikmat.
Selain pecel, menu lain yang tak kalah diminati adalah jenang sumsum. Kudapan tradisional berbahan dasar tepung beras ini dipadukan dengan juruh gula kelapa yang manis legit.
Disajikan dalam bungkus daun pisang, jenang sumsum di sini dibanderol Rp3.000 saja dan bisa bertahan hingga 10 jam, cocok disantap langsung atau dijadikan oleh-oleh.
Lokasi Warung Asmara memang agak tersembunyi di dalam gang. Meski area parkir cukup memadai, akses jalan yang sempit bisa menyulitkan kendaraan roda empat. Namun, kesulitan kecil itu sebanding dengan sajian khas yang ditawarkan.
Di Blitar sendiri, jenang sumsum punya makna budaya tersendiri. Hidangan ini kerap dihidangkan saat hajatan sebagai bentuk terima kasih kepada tetangga atau sebagai pengisi energi setelah lelah bekerja, menjadikannya simbol kebersamaan masyarakat.

