Artikel Berita
Beranda » PMII Blitar bersama Komdigi gelar Webinar “Etika di Dunia Digital”, Kupas Literasi Digital untuk Masyarakat

PMII Blitar bersama Komdigi gelar Webinar “Etika di Dunia Digital”, Kupas Literasi Digital untuk Masyarakat

Webinar bertajuk “Etika di Dunia Digital” pada Selasa, 25 November 2025. (Dok. PC PMII Blitar)

Blitar – Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII) Blitar kembali menunjukkan konsistensinya dalam mengawal perkembangan literasi digital di tengah masyarakat.

Pada Selasa, 25 November 2025, PC PMII Blitar menyelenggarakan webinar bertajuk “Etika di Dunia Digital” melalui Zoom sebagai bagian dari program nasional Pandu Literasi Digital yang dibina oleh Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi). Agenda ini terbuka untuk masyarakat umum dan dilengkapi dengan sertifikat 2 JP dari BPSDM Komdigi.

Acara ini dibuka oleh M. Riski Fadila, Ketua PC PMII Blitar, yang didapuk sebagai keynote speaker. Dalam kesempatan tersebut, Riski menyampaikan bahwa perkembangan teknologi yang semakin pesat telah mengubah pola interaksi manusia secara drastis. Ia menekankan bahwa setiap individu memegang peran penting dalam menjaga kesehatan ruang digital.

Ketua PC PMII Blitar tegas menolak KUHAP baru, sebut banyak Pasal mengancam demokrasi

“Hari ini kita hidup dalam dunia yang tanpa batas. Apa pun yang kita unggah dapat berdampak luas dan panjang. Etika digital bukan lagi sekadar wacana, melainkan tanggung jawab moral yang harus dijunjung tinggi oleh semua pengguna internet,” ungkap Riski.

Ia juga menambahkan bahwa PMII Blitar berkomitmen untuk terus menjadi jembatan edukasi digital, terutama bagi generasi muda yang menjadi pengguna aktif media sosial.

Sementara itu, sebagai pemateri utama, Robin Rohmana dari Kementerian Komunikasi dan Digital memberikan pandangan yang lebih teknis mengenai pentingnya etika dalam ruang maya.

Merawat nalar kritis perempuan, refleksi 58 Tahun KOPRI PMII

Robin menjelaskan bahwa dunia digital ibarat dua mata pisau, memberikan kemudahan akses informasi sekaligus membuka peluang munculnya risiko, mulai dari misinformasi, pencurian data pribadi, hingga konflik sosial yang dipicu oleh ujaran kebencian.

“Kualitas teknologi yang kita nikmati hari ini bukan diukur dari kecanggihannya saja, tetapi dari bagaimana kita menggunakannya. Etika digital adalah fondasi peradaban baru, tanpa itu, teknologi justru bisa menjadi ancaman,” jelasnya.

Ia mengajak peserta untuk lebih bijak dalam membagikan informasi, memahami konsekuensi setiap unggahan, dan menjaga keamanan identitas digital masing-masing.

Setengah abad lebih mengabdi: Menelusuri jejak perjuangan MI Ma’arif Combong Garum Blitar cetak generasi berkarakter Aswaja

Webinar yang berlangsung selama satu setengah jam ini mendapat antusiasme besar dari peserta dari berbagai daerah.

Diskusi yang interaktif serta penyampaian materi yang mudah dipahami membuat kegiatan ini tidak hanya informatif, tetapi juga relevan dengan kondisi sosial digital masyarakat Indonesia saat ini.

Banyak peserta yang mengapresiasi PMII Blitar karena mampu menghadirkan ruang edukasi yang aktual dan menyentuh kebutuhan publik. (Blt)

Kick off Harlah KOPRI ke-58 PC KOPRI Blitar Raya siap dimulai, ini rangkaian kegiatannya!

×