Artikel Berita
Beranda » Perempuan ‘kepala dua’ meninggal usai tertabrak kereta api di Srengat, diduga bunuh diri

Perempuan ‘kepala dua’ meninggal usai tertabrak kereta api di Srengat, diduga bunuh diri

TKP di perlintasan kereta api Dusun Sendung, Desa Ngaglik, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar, Selasa (16/9/2025) pagi. (Foto: Polres Blitar)

Blitar – Seorang perempuan berusia 20 tahun tewas tertabrak kereta api di perlintasan kereta api Dusun Sendung, Desa Ngaglik, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar, Selasa (16/9/2025) pagi.

Korban diketahui bernama JF, warga Dusun Tumpuk, Desa Purwokerto, Kecamatan Srengat. Kejadian tragis itu terjadi sekitar pukul 10.20 WIB.

Berdasarkan keterangan saksi, Feri Setyawan (36), seorang karyawan swasta yang saat itu tengah menjemput anaknya sekolah, korban terlihat meninggalkan sepeda motornya Honda Beat bernomor polisi AG 6197 KDI di dekat perlintasan.

Di Blitar, Megawati usulkan Konferensi Asia–Afrika plus untuk persatuan global south.

Tanpa ragu, korban kemudian berlari ke arah rel saat kereta api melintas dan langsung tertabrak.

“Saat sirine berbunyi, saya berhenti di perlintasan. Tiba-tiba ada perempuan berhenti di samping saya, lalu meninggalkan motornya dan berlari ke rel hingga tertabrak kereta,” kata Feri saat dimintai keterangan.

Warga sekitar yang mengetahui kejadian tersebut segera memberi pertolongan, namun nyawa korban tidak terselamatkan.

Ketika negara diam soal Tragedi 1965, masih ada perjuangan korban dan masyarakat sipil menuntut keadilan

Polisi yang menerima laporan segera mendatangi lokasi kejadian untuk melakukan olah TKP dan mengevakuasi jasad korban.

Hingga saat ini, polisi masih melakukan penyelidikan lebih lanjut. Dugaan sementara, korban sengaja menabrakkan diri ke kereta api. (Blt)

Buton yang sunyi, kisah korban 1965 yang tak pernah dituturkan
×