Mendatangi setiap hati yang hampir mati
Menampung darah di balutan kain usang bapakku
Tak terasa lagi bila panas peluru merobek jantungku
Detak nadi yang tandakan bahaya datang hari ini
Menjelang redup gagak-gagak mulai bernyanyi
Membentuk lingkaran mengitari api
Menyusun rencana jejalkan mimpi buruk
Untukmu bajingan perampas hak kami
Kami lah anak dari perut yang kau coba aborsi
Kami lah marah pada keadaan ini
Kami segala gundah yang tercipta dari nyawa orang-orang yang kau habisi
Yang mati di udara
Dibunuh karena berita
Ditodong detik-detik arloji kematian
Disayat-sayat kerakusan setan-setan tanah
Tegak setegak nyala kobaran api akan hangatnya kehidupan
Kehidupan
Yang baik akan datang
Yang sewenang kan hilang
Yang benar tak menyerah
Yang serakah segera pergilah
Yang baik akan datang
Yang sewenang kan hilang
Hingga harap sejahtera datang
Maka berjuanglah
Dan kini sejati
Yang abadi di tanah ini
Menari dan menari
Percik api menyala-nyala
Suara mantra-mantra
Bergumam di kepala
Benarilah jiwanya
Mengudara genggaman
Di ruang kehidupan
Atas nama cinta yang hilang
Panjang umur perjuangan
Percik api menyala-nyala
Suara mantra-mantra
Bergumam di kepala
Benarilah jiwanya
Mengudara genggaman
Di ruang kehidupan
Atas nama cinta yang hilang
Panjang umur perjuangan
Percik api menyala-nyala
Suara mantra-mantra
Bergumam di kepala
Benarilah jiwanya
Mengudara genggaman
Di ruang kehidupan
Atas nama cinta yang hilang
Panjang umur perjuangan
Panjang umur perjuangan
Dan Panjang umur perjuangan