 |
| (Foto: Istimewa) |
Bicara Blitar–Halo Dulur! Kiai Raden Suromenggolo, yang memiliki nama asli Raden Songgolo Yudho, adalah salah satu tokoh bersejarah yang hidup di masa pergolakan politik kerajaan Islam. Beliau dimakamkan di Dusun Ngadipuro, Desa Sumberejo, Kecamatan Sanankulon, Kabupaten Blitar.
Berdasarkan keterangan warga sekitar, Kiai Suromenggolo dikenal sebagai tokoh yang membabat wilayah tersebut dan membuka jalan bagi perkembangan masyarakat setempat.
Keberadaan makam Kiai Suromenggolo sudah ada sejak dahulu kala, sekarang makamnya sudah dipugar dan terlihat lebih bagus.
Berdasarkan informasi sejarah, Kiai Raden Suromenggolo hidup pada masa kekuasaan Amangkurat I hingga beberapa generasi berikutnya. Masa itu ditandai dengan pergolakan politik yang hebat, termasuk peristiwa penghancuran Istana Plered dan Kartasura.
Pergolakan ini memengaruhi kehidupan masyarakat dan menewaskan banyak tokoh agama, termasuk 6.000 ulama Tembayat dan Kajoran.
Baca juga: Mengenal Situs Sukosewu: Jejak Pemujaan Hindu di Era Majapahit di Blitar
Di area makam Kiai Suromenggolo, turut dimakamkan dua tokoh lainnya, yaitu Kiai Toyyib Atmowijdodo dan muridnya, Kiai Machsun.
Prasasti di pintu masuk makam menyebutkan bahwa Kiai Toyyib adalah seorang ulama yang ahli dalam makrifat dan pengobatan. Beliau bisa mengobati berbagai penyakit dan hal-hal berbau mistis.
Makam Kiai Raden Suromenggolo kini menjadi bagian penting dari sejarah lokal Blitar. Tidak hanya sebagai tempat ziarah, tetapi juga sebagai pengingat akan perjuangan tokoh-tokoh agama di tengah pergolakan politik kerajaan Islam.
