Blitar – Pada 2020, terjadi bentrokan antara suporter Arema FC (Aremania) dan Persebaya Surabaya (Bonek) di Blitar, Jawa Timur. Insiden ini memicu kerusuhan dan memperburuk rivalitas panjang antara kedua kelompok pendukung yang sudah berlangsung puluhan tahun.
Arema FC, yang bermarkas di Malang, dan Persebaya Surabaya, dari Surabaya, merupakan dua klub sepak bola ternama di Jawa Timur. Pertemuan keduanya kerap disebut “Derby Jatim” dan sering diwarnai ketegangan, baik di dalam maupun di luar lapangan.
Kerusuhan di Blitar dilaporkan berawal dari provokasi atau pertemuan tak terduga antara kedua kelompok suporter. Letak Blitar yang berada di antara Malang dan Surabaya menjadikannya lokasi rawan gesekan, apalagi jika pengamanan kurang memadai.
Peristiwa ini menjadi pengingat bagi pihak berwenang dan masyarakat akan pentingnya menjaga keamanan, khususnya saat berlangsung pertandingan atau kegiatan yang melibatkan massa.
Kepolisian setempat biasanya memperketat pengawasan dan menerapkan langkah pencegahan untuk menghindari insiden serupa.
Banyak pihak, termasuk manajemen klub dan tokoh masyarakat, menyerukan agar persaingan sepak bola tetap menjunjung sportivitas dan tidak dibawa ke luar stadion.
Sejak kejadian itu, berbagai upaya dialog dan kegiatan bersama antara Aremania dan Bonek terus dilakukan untuk membangun perdamaian, mengingat sepak bola seharusnya menjadi sarana persaudaraan, bukan perpecahan. (Blt)