Bondowoso – Pengurus Cabang (PC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dari wilayah Zona Mataraman memberikan sejumlah tuntutan kepada Pengurus Koordinator Cabang (PKC) PMII Jawa Timur (Jatim).
Tuntutan itu dilayangkan pada momentum pelaksanaan Konferensi Koordinator Cabang (Konkoorcab) XXV PMII Jawa Timur yang digelar di Kabupaten Bondowoso, 28 Juli hingga 3 Agustus 2025.
Koordinator Wangsa Mataraman, Ahmad Mataraman, Ahmad Muzaki menyampaikan, ada delapan tuntutan yang ditujukan kepada panitia pelaksana, pengurus wilayah, serta seluruh peserta.
Menurutnya, kegiatan Konkoorcab harus dijalankan secara bertanggung jawab dan sesuai jadwal yang telah ditetapkan. Dinamika yang muncul selama pelaksanaan tak boleh dibiarkan. Apalagi sampai mengaburkan arah perjuangan dan prinsip profesionalisme dalam tubuh PMII.
“Kami meminta agar Panitia Badan Pekerja Konkoorcab menjaga ritme kegiatan sesuai dengan jadwal yang telah disepakati,” ungkap Muzakki, menyampaikan hasil konsolidasi yang digelar di Maha Kafe, Jalan Raya Pakisan, Kecamatan Tenggarang, Kabupaten Bondowoso, Kamis malam, 31 Juli 2025.
Dia meminta seluruh pengurus PKC PMII Jawa Timur periode 2022–2024 harus turut mengawal dan mempertanggungjawabkan masa kepemimpinannya hingga purna tugas.
Pun, pihaknya turut prihatin terhadap sejumlah tindakan yang dinilai mengganggu kondusifitas forum, baik yang berasal dari peserta, panitia lokal, maupun elemen eksternal.
“Jika anarkis itu tidak bisa ditoleransi. Panitia harus bertindak tegas,” ujarnya.
Menurutnya, tindakan semacam itu tidak hanya mencederai nama baik organisasi, tetapi juga mengganggu iklim intelektual dan demokratis yang seharusnya dijaga dalam organisasi kader seperti PMII.
PMII Zona Mataraman juga mendorong seluruh elemen yang terlibat, baik pengurus wilayah, panitia BPK, panitia lokal, maupun peserta, untuk menjunjung tinggi etika dan profesionalisme selama pelaksanaan Konkoorcab.
Dalam rekomendasi khusus, mereka menyerukan kepada para alumni PMII se-Jawa Timur untuk bergotong royong mendukung pengadaan tanah dan bangunan sebagai kantor permanen PKC PMII Jawa Timur.
Selain itu, PMII Zona Mataraman menekankan pentingnya menyiapkan kader-kader potensial untuk mengisi kepengurusan PKC PMII Jawa Timur periode mendatang.
Mereka juga menuntut agar pengembalian fungsi PKC dilakukan sebagaimana mestinya, sebagai pengkoordinator hubungan strategis, sentral kaderisasi, pengembangan intelektual, dan gerakan.
“Konsolidasi ini menjadi bukti bahwa Mataraman siap hadir sebagai poros perubahan dan penguatan organisasi ke depan,” tegas Muzakki.
Sebagai informasi, forum ini dihadiri oleh ketua cabang dari 11 daerah di wilayah Mataraman, yakni:
– Thoha Ma’ruf (Ketua Cabang Blitar)
– Asrorudin (Ketua Cabang Jombang)
– Khasan Ihwanudin (Ketua Cabang Trenggalek)
– Abdul Latif (Ketua Cabang Ngawi)
– Said Rohman (Ketua Cabang Nganjuk)
– Ahmad Muzakki (Ketua Cabang Tulungagung)
– Luqman Hakim (Ketua Cabang Magetan)
– Al-Ahmadi (Ketua Cabang Pacitan)
– Irgi Ahmad V. (Ketua Cabang Kediri)
– Azizah Intan (Ketua Cabang Ponorogo)
– M. Fajar Haidar (Ketua Cabang Madiun).