Blitar – Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Blitar meresmikan penutupan program pelatihan makeup artist (MUA) bersertifikasi BNSP melalui inisiatif Sang Kapten (Sertifikasi Angkatan Kerja Kompeten).
Program ini dirancang untuk menjawab tingginya permintaan MUA profesional di tengah pertumbuhan industri kecantikan dan kreatif yang diprediksi semakin pesat pada 2025.
Program yang berlangsung selama 15 hari (12–28 Juni 2025) ini mengadopsi pola terpadu: Pelatihan Vokasi di LPK Erlin Estetika International Institute (9 hari), Uji Kompetensi BNSP oleh LSP PARAS Surabaya (1 hari) dan Magang di dunia usaha/industri terkait (5 hari).
Nanang Adi, Plt. Kepala Disnaker Kabupaten Blitar, menekankan bahwa pendekatan ini selaras dengan misi RPJMD 2025–2029 untuk membangun SDM berdaya saing.
“Kami tidak hanya memberi keterampilan, tetapi juga sertifikasi dan pengalaman langsung di lapangan,” ujarnya.
Program ini menyoroti enam keunggulan sertifikasi BNSP bagi MUA, yakni pengakuan Kompetensi Nasional sebagai standar resmi, keunggulan di pasar kerja, dibutuhkan untuk proyek high-end seperti pernikahan premium dan produksi TV, syarat kerja formal diperlukan di studio foto, stasiun TV, atau proyek pemerintah.
Selain itu juga untuk meningkatkan kepercayaan klien tarif jasa bisa naik 30–50% untuk MUA bersertifikat, legalitas usaha untuk mempermudah pengurusan NIB dan kerja sama dengan brand kosmetik dan jaringan profesional sebagai akses ke komunitas MUA dan peluang kolaborasi.
Dengan pertumbuhan industri kecantikan Indonesia yang diproyeksikan mencapai Rp20 triliun pada 2025 (didorong tren media sosial dan pemulihan ekonomi), kebutuhan akan MUA bersertifikasi semakin krusial.
Sektor formal seperti wedding organizer, produksi iklan, dan brand kosmetik lokal (Wardah, Make Over) mulai mensyaratkan sertifikasi untuk menjamin kualitas. (Ads/dbhcht/blt)