Blitar – Pemerintah Kabupaten Blitar memastikan program pelatihan vokasi tetap berjalan pada tahun 2026 meski adanya kebijakan efisiensi anggaran.
Jumlah program memang mengalami penurunan, namun arah kebijakan tetap mendukung implementasi prioritas nasional di daerah.
Kepala Bidang Pelatihan Kerja, Produktivitas Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Disnaker Kabupaten Blitar, Latip Usman, menjelaskan bahwa pelatihan tahun depan diarahkan untuk mendukung tiga fokus utama, yaitu ketahanan pangan, program makan bergizi, serta penyesuaian dengan potensi bahan baku lokal.
Menurutnya, sektor pertanian dan program ketahanan pangan tetap menjadi sasaran penting dalam penyusunan program.
“Pelatihan berbasis pertanian, juru masak untuk mendukung program makan bergizi, dan ekonomi kreatif akan disesuaikan dengan ketersediaan bahan baku yang memang banyak dan melimpah di Blitar, seperti gula, kopi, teh, dan coklat,” ujarnya, Jumat, 14 November 2025.
Ia menambahkan, pengambilan peserta tetap mempertimbangkan kelompok sasaran utama dari keluarga petani tembakau sesuai aturan penggunaaan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT).
“Dengan fokus ini, pemerintah berharap pelatihan vokasi dapat lebih tepat guna dan mendorong kemandirian ekonomi masyarakat di berbagai sektor,” ungkapnya.
Berkaca pada tahun 2025, terdapat tujuh paket pelatihan dengan total 143 peserta yang seluruhnya telah dinyatakan kompeten melalui uji sertifikasi Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
Adapun tujuh paket pelatihan yang diselenggarakan meliputi bidang barista dengan 20 peserta, make up artist 20 peserta, digital marketing 25 peserta, barber dua kelas masing-masing 20 peserta, masakan komersial 20 peserta, serta teknisi peralatan listrik rumah tangga 18 peserta. (ads/blt/dbhcht)

