Blitar – Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Blitar terus memperkuat kualitas sumber daya manusia melalui program pelatihan vokasi yang didanai dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT).
Pada tahun 2025, seluruh kegiatan pelatihan tersebut mendapatkan validasi resmi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), satu-satunya lembaga sertifikasi kompetensi yang diakui oleh pemerintah.
Kepala Bidang Pelatihan Kerja, Produktivitas Tenaga Kerja, dan Transmigrasi (Latprotrans) Disnaker Kabupaten Blitar, Latip Usman, menjelaskan bahwa sertifikasi dari BNSP menjadi nilai tambah penting bagi peserta pelatihan.
Pasalnya, kata dia, saat ini banyak peluang kerja yang mensyaratkan bukti kompetensi resmi dari lembaga yang diakui negara.
“Zaman sekarang, peluang kerja atau kesempatan berusaha sering kali mensyaratkan sertifikat kompetensi. Dengan sertifikat BNSP, peserta memiliki pengakuan resmi atas keterampilan yang dimiliki, sehingga dapat meningkatkan kesempatan mereka untuk bekerja maupun berwirausaha,” ujarnya.
Sebelum mengikuti uji sertifikasi, para peserta pelatihan juga diwajibkan menjalani program magang usaha selama lima hari. Langkah ini dimaksudkan agar peserta memperoleh pengalaman langsung di dunia kerja setelah menerima pelatihan teknis.
“Magang ini penting supaya mereka tidak hanya paham teori, tetapi juga tahu bagaimana menerapkan keterampilan di dunia usaha sebenarnya,” kata Latip.
Program pelatihan vokasi yang dilaksanakan Disnaker Blitar tahun 2025 ini mencakup tujuh bidang keterampilan, yakni barista, make up artist, digital marketing, barber, masakan komersial, dan teknisi peralatan listrik rumah tangga.
Total ada 143 peserta yang terlibat dalam program ini dan semuanya telah dinyatakan kompeten oleh lembaga sertifikasi profesi. Mereka bakal mendapatkan sertifikat yang bakal diberikan pada akhir tahun 2025.
Latip menegaskan, melalui pelatihan vokasi yang terintegrasi dengan sertifikasi nasional dan magang usaha, pemerintah daerah berharap dapat memperluas kesempatan kerja sekaligus mendorong masyarakat agar lebih siap bersaing di dunia usaha.
“Kami ingin pelatihan ini menjadi pintu awal masyarakat Blitar meningkatkan taraf hidup melalui kompetensi yang diakui secara nasional,” tutupnya. (ads/dbhcht/blt)

