Blitar – Tak jauh dari pusat kota, sekitar 2 kilometer ke arah selatan, berdiri tenang sebuah kompleks makam yang menyimpan jejak awal sejarah Kota Blitar.
Makam Adipati Aryo Blitar, terletak di Kelurahan Blitar, Kecamatan Sukorejo, menjadi salah satu destinasi ziarah sejarah yang penuh makna.
Makam ini dikenal luas sebagai tempat peristirahatan terakhir K.G.P. Adipati Haryo Balitar I, atau yang memiliki nama asli Gusti Soedomo.
Ia merupakan tokoh penting dalam pembentukan Blitar, sekaligus adipati pertama yang memimpin dan membuka wilayah ini dari hutan belantara menjadi kawasan yang subur dan makmur.
Bagi masyarakat sekitar, makam ini bukan sekadar tempat ziarah, tetapi juga lambang kebesaran sejarah lokal yang masih hidup dalam ingatan kolektif. Setiap malam Jumat Legi dan bulan Asyura, kompleks makam ini selalu ramai dikunjungi oleh peziarah dari berbagai daerah.
Memasuki kompleks, pengunjung akan disambut gerbang gapura bertuliskan “Adipati Aryo Blitar”.
Suasana di dalam terasa teduh dan tertata rapi, menciptakan nuansa spiritual yang mendalam. Di area ini terdapat dua makam utama yang dikenal sebagai “danyangan”, yaitu makam Eyang Putri di sebelah kanan dan Eyang Kakung di sebelah kiri.
Dalam catatan sejarah, Adipati Aryo Blitar dipercaya sebagai tokoh kepercayaan Kerajaan Majapahit. Ia diberi amanah untuk menumpas pasukan Tartar yang kala itu menguasai hutan di selatan.
Keberhasilannya membuka wilayah dan menata masyarakat menjadikannya figur sentral dalam awal mula berdirinya Blitar.
Kini, situs makam ini menjadi tempat yang cocok bagi mereka yang ingin menyelami akar sejarah Blitar sekaligus merasakan ketenangan batin di tempat yang sakral.
Terjaga keasriannya dan kuat akan nilai spiritual, Makam Adipati Aryo Blitar menjadi saksi bisu perjalanan panjang sebuah kota menuju kemakmuran. (Blt)