Blitar – Tak jauh dari Perempatan Garum, tepatnya sekitar 50 meter ke arah timur, berdiri sebuah warung sederhana beratapkan terpal. Meski tampak biasa, warung ini menyimpan sejarah panjang dan rasa yang melegenda.
Dikenal sebagai warung mie ayam dan pangsit legendaris, tempat ini sudah mulai berjualan sejak tahun 1988. Dengan konsep kaki lima yang sederhana, warung ini justru menjadi magnet bagi para pecinta kuliner lokal hingga luar daerah.
Setiap harinya, puluhan pelanggan datang silih berganti. Tak hanya dari Kecamatan Garum, pengunjung juga datang dari berbagai penjuru Blitar dan sekitarnya, sekadar untuk mencicipi semangkuk mie ayam yang konon punya cita rasa khas dan tak tergantikan.
“Sudah langganan sejak kecil. Rasanya itu beda, ada ciri khas tersendiri,” ujar salah satu pelanggan tetap yang enggan disebut namanya.
Awalnya, warung ini hanya menjual mie ayam dan pangsit. Namun, seiring waktu, menu pun berkembang—mulai dari jeroan ayam hingga aneka tambahan yang membuat pelanggan makin betah.
Daya tarik lain dari warung ini adalah kecepatan pelayanan. Pelanggan tak perlu menunggu lama, cocok untuk mereka yang sedang lapar berat dan ingin segera menyantap hidangan.
Yang lebih menarik, harga yang ditawarkan sangat ramah di kantong. Cukup dengan Rp7.000, pengunjung sudah bisa menikmati seporsi mie ayam atau pangsit yang menggoyang lidah.
Dengan rasa yang tetap konsisten dan harga yang bersahabat, warung mie ayam legendaris Garum ini layak masuk daftar wajib kunjung bagi siapa pun yang sedang melintasi Kabupaten Blitar. (Blt)
