Blitar – Di lereng timur Gunung Kelud, tepatnya di Dusun Gambar Anyar, Desa Sumberasri, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar, berdiri sebuah peninggalan sejarah penting: Situs Candi Gambar Wetan.
Terletak di dalam area PT Perkebunan Dagang dan Gambar—yang lebih dikenal masyarakat sebagai Perkebunan Gambar—situs ini menyimpan jejak masa keemasan Kerajaan Majapahit.
Bukti kuat bahwa candi ini berasal dari era Majapahit dapat ditemukan pada pahatan angka tahun di beberapa bagian situs. Salah satunya terdapat di lapik arca Dwarapala yang mencantumkan angka 1360 Saka (1438 Masehi), masa pemerintahan Ratu Suhita, pemimpin keenam Majapahit (1429–1447 M).
Pahatan lain bertuliskan 1299 Saka (1377 Masehi), sejalan dengan era Raja Hayam Wuruk (1351–1389 Masehi), menandakan aktivitas pemujaan atau pembangunan di situs ini telah berlangsung sejak puncak kejayaan Majapahit.
Keberadaan Candi Gambar Wetan juga tercatat dalam naskah perjalanan Bujangga Manik, seorang Brahmana dari Kerajaan Sunda yang melakukan ekspedisi ke Jawa Timur pada abad ke-15 hingga awal abad ke-16.
Dalam catatannya, ia menyebut kunjungannya ke Gunung Ka(m)put (Gunung Kelud) untuk melihat Rabut Pasajen, yang oleh para arkeolog diduga merujuk pada Candi Gambar Wetan.
Dugaan ini dikuatkan oleh letak candi yang berada di atas Candi Penataran, serta bentuk batur bertingkat yang dihiasi relief—ciri khas tempat suci penting di lereng gunung.
Candi ini memiliki pola halaman bertingkat seperti Candi Penataran, terdiri dari tiga halaman yang berjajar dari depan ke belakang mengikuti elevasi tanah.
Candi induk berada di halaman paling belakang dan menempati titik tertinggi—sebuah susunan simbolik yang menggambarkan peningkatan spiritualitas.
Pelestarian terhadap situs ini dilakukan melalui berbagai langkah teknis, seperti ekskavasi arkeologis, inventarisasi, konservasi berkala, dan penempatan juru pelihara yang bertugas menjaga kelestarian situs dari ancaman alam maupun aktivitas manusia.
Situs Candi Gambar Wetan bukan hanya warisan arkeologi, tetapi juga pengingat kejayaan Majapahit dan pentingnya menjaga jejak sejarah agar tetap hidup bagi generasi masa kini dan mendatang. (Blt)