Blitar – Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Rayon Ekonomi Komisariat Madjapahit Universitas Islam Balitar (Unisba) Blitar menggelar Seminar Moderasi Beragama.
Kegiatan bertema “PMII Sebagai Pilar Moderasi Beragama di Kampus”, ini digelar di Graha Pemuda PC PMII Blitar Raya, Sekardangan, Papungan, Kanigoro, Kabupaten Blitar pada Sabtu, 26 Juli 2025.
Ketua Pelaksana dalam kegiatan ini, M. Risko Saputra yang sekaligus menjadi Menteri Agama Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unisba, menjelaskan bahwa tujuan dari kegiatan ini adalah mencetak para kader rayon ekonomi, agar siap menjadi pilar penting dalam mengenalkan Islam Aswaja An – Nadliyah di kampus.
Mengingat Unisba merupakan kampus terbesar di wilayah Blitar dengan latar belakang homogen meskipun mayoritas mahasiswanya Islam.
“Unisba Blitar Meskipun secara formal menggunakan label Islam, tetapi kultur akademik maupun kehidupan sosial mahasiswa menunjukkan bahwa nilai-nilai keislaman belum menjadi fondasi utama dalam proses pembelajaran maupun pengembangan karakter mahasiswa,”
“Kegiatan-kegiatan keagamaan tidak dijadikan sebagai bagian dari arus utama kehidupan kampus, dan lebih dari itu, ada semacam resistensi terhadap organisasi-organisasi mahasiswa berbasis keislaman seperti PMII,” jelasnya.
Senada, Ketua PMII Rayon Ekonomi Unisba, Nisa Fitriani yang sekaligus menjadi Deputi Riset & Teknologi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unisba mengungkapkan pentingnya kegiatan seminar ini. Ia berharap besar, kegiatan tersebut menjadi langkah awal bagi pengurus maupun kader yang lain untuk memasifkan kaderisasi di kampus.
“Ketika memasuki dunia kampus, para mahasiswa baru lebih rentan dipengaruhi oleh narasi-narasi kebebasan yang cenderung bebas nilai, tanpa bekal cukup untuk memilah antara kebebasan berpikir dan kebebasan yang menyesatkan”
“Fenomena ini menciptakan tantangan besar bagi kaderisasi PMII di Unisba Blitar. Organisasi keislaman sering kali dicurigai sebagai entitas yang membawa agenda doktrinasi. Dalam konteks inilah, seminar hari ini menjadi penting untuk diselenggarakan,” ungkapnya.
Sedangkan, narasumber dalam kegiatan seminar Sulis Sindu Wasoni mengungkapkan pentingnya modifikasi gerakan sesuai dengan khittah sebagai organisasi kita.
Alumni yang pernah menjadi Ketua PMII Komisariat Unisba pada 2013 – 2014 dan Ketua PC PMII Blitar Raya 2015 – 2016 tersebut, turut menjelaskan bahwa seringkali modifikasi dalam hal kaderisasi PMII meninggalkan nilai – nilai ideologis karena hanya didasarkan pada segmentasi mahasiswa yang homogen.
“Didalam arus kampus yang multikultural seperti di Unisba Blitar, seringkali treatment yang kita lakukan saat kaderisasi cenderung keliru. Terkadang hanya karena para mahasiswa tidak mempunyai kultur Islam yang kuat, kita juga memperkenalkannya dengan tidak menyentuh nilai – nilai keorganisasian kita,”
”Justru harusnya kita malah menonjolkan sisi Ke-Aswajaan PMII, sehingga para mahasiswa tahu bahwa kita mengusung Islam yang moderat, Islam yang rahmatan lil alamin untuk semua umat,” ungkapnya.