Blitar – Mahasiswa dari PMII Komisariat Madjapahit Universitas Islam Balitar (Unisba) Blitar apel Forkopimda bersama Ormas Islam, ini semangat dari sejumlah mahasiswa Unisba Blitar Kabupaten Blitar menggelar Apel Bersama di Alun-Alun Kanigoro dalam rangka memperingati Tahun Baru Islam 1447 Hijriyah, Senin, 21 Juli 2025.
Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai organisasi kemasyarakatan Islam, seperti Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII), serta badan otonom dan lembaga di bawah naungan masing-masing ormas.
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat Madjapahit Universitas Islam Balitar (Unisba) Blitar turut hadir dalam kegiatan ini. Ketua Komisariat, Alex Cahyono bersama sejumlah kader dan anggotanya mengikuti apel dengan tertib.
Menurut Alex, kehadiran PMII dalam kegiatan ini merupakan bentuk keterlibatan aktif mahasiswa dalam agenda-agenda keumatan, khususnya yang berkaitan dengan konsolidasi sosial antara ormas Islam dan pemerintah daerah.
Ia menyebut bahwa PMII memiliki ikatan interdependensi dengan NU, namun tetap menjaga posisi sebagai kelompok mahasiswa yang berpikir kritis dan objektif.
“Kami datang sebagai bagian dari gerakan Islam yang berakar pada nilai-nilai Aswaja. tetapi sebagai mahasiswa, kami juga membawa kewajiban moral untuk tetap menyampaikan pandangan secara konstruktif terhadap dinamika yang terjadi di lingkungan masyarakat,” ujarnya.
Alex memberikan tanggapan terhadap tujuan apel yang digelar oleh Pemkab Blitar. Jika kegiatan ini dimaksudkan untuk meneguhkan komitmen ormas Islam dalam menjaga kerukunan dan ketertiban sosial, maka menurutnya penting untuk mengevaluasi komitmen serupa dari pemerintah daerah itu sendiri.
“Pemerintah Kabupaten perlu memastikan bahwa setiap kebijakan yang dikeluarkan tidak menimbulkan potensi gesekan di tengah masyarakat, baik antar kelompok Islam maupun antar umat beragama. Prinsip keberagaman perlu diakomodasi secara proporsional dalam proses pengambilan kebijakan publik,” jelasnya.
Ia juga menekankan perlunya membangun pola komunikasi dan sinergi yang setara antara ormas Islam dan pemeluk agama lain di Kabupaten Blitar. Pelibatan semua unsur keagamaan secara adil dan merata adalah kunci dalam menciptakan stabilitas sosial yang berkelanjutan.
“Kita mendorong agar dalam forum-forum kebijakan yang bersinggungan dengan persoalan agama, seluruh agama yang ada di Kabupaten Blitar mendapatkan porsi partisipasi yang setara. Ini penting untuk menjaga rasa keadilan dan kebersamaan,” sambungnya.
Dalam kesempatan tersebut, ia juga menegaskan bahwa nilai-nilai kejujuran, kebenaran dan keadilan merupakan prinsip dasar yang sejalan dengan ajaran semua agama.
Oleh karena itu, Alex berharap arah pembangunan dan kebijakan daerah tidak keluar dari koridor nilai-nilai tersebut.
“Prinsip-prinsip seperti kejujuran dan keadilan adalah nilai universal. Pemerintah Kabupaten semestinya menjadikan nilai-nilai itu sebagai dasar dalam merumuskan kebijakan. Dengan begitu, cita-cita Kabupaten Blitar sebagai ‘baldatun thayyibatun wa rabbun ghofur’ bisa diwujudkan secara substansial, bukan hanya secara simbolik,” pungkasnya.
Kehadiran PMII dalam Apel Bersama ini menjadi salah satu bentuk komitmen mahasiswa untuk terus berperan aktif dalam kehidupan sosial keagamaan, tanpa mengabaikan peran kritis sebagai bagian dari masyarakat sipil yang turut mengawasi jalannya pemerintahan dan proses kebijakan publik. (Blt)