Artikel Berita
Beranda » PKD perdana Komisariat Pusat STITMA: teguhkan jati diri kader mujahid yang kritis, responsif, dan intelektual

PKD perdana Komisariat Pusat STITMA: teguhkan jati diri kader mujahid yang kritis, responsif, dan intelektual

Pembukaan PKD 1 PMII Komisariat Stitma foto (Tim Media Komisariat STITMA)
Pembukaan PKD 1 PMII Komisariat Stitma foto (Tim Media Komisariat STITMA)

Blitar – Komisariat Pusat STIT Misbahudin Ahmad telah sukses menyelenggarakan Pelatihan Kader Dasar (PKD) pada 6–8 Juli 2025.

Bertempat di rumah Bapak Khabib Junaidi, S. Ag Ketua Tanfidziyah MWC NU Sanankulon. Kegiatan ini bukan sekadar agenda kaderisasi rutin, melainkan menjadi PKD perdana yang di selenggarakan Pengurus Komisariat Pusat STIT Misbahudin Ahmad.

Kegiatan ini merupakan kegiatan bersejarah dan monumental, serta diharapkan menjadi pijakan awal dalam mencetak kader-kader PMII yang berkualitas dan berdaya saing.

The story of Penataran village in Blitar Indonesia

Dengan mengangkat tema besar “Menguatkan Jati Diri Kader Mujahid yang Kritis, Responsif, dan Intelektual untuk Bersinergi terhadap Organisasi dan Masyarakat”, kegiatan ini bertujuan untuk membangun fondasi ideologis dan intelektual bagi para kader muda PMII.

Dalam era yang penuh tantangan ini, PMII membutuhkan kader-kader yang tidak hanya aktif secara organisasi, tetapi juga memiliki kapasitas berpikir kritis, kepekaan sosial, dan loyalitas terhadap nilai-nilai perjuangan.

Sebanyak 12 peserta dari berbagai latar belakang, baik dari internal maupun eksternal STIT Misbahudin Ahmad, mengikuti kegiatan ini dengan antusias dan penuh semangat. Mereka merupakan representasi semangat baru dalam tubuh organisasi, yang siap untuk tumbuh dan berkembang bersama PMII.

Berche Lestaluhu, dari tanah Tulehu Maluku untuk PSBI Blitar

Dalam sambutan pembukaan, Ketua Pelaksana, Sahabatah Siti Nurhasanah, menyampaikan harapan besarnya agar kegiatan ini dapat menjadi ruang yang tidak hanya mentransfer pengetahuan, tetapi juga menanamkan semangat perjuangan dalam setiap kader.

“Semoga seluruh materi yang akan disampaikan nantinya benar-benar bisa terserap dan bisa diterapkan kembali di komisariat masing-masing. Ini bukan sekadar pelatihan, tapi proses pembentukan jati diri kader mujahid yang siap membawa perubahan,” ungkapnya.

Selama tiga hari pelatihan, para peserta dibekali dengan berbagai materi fundamental dalam PMII. Di antaranya adalah materi Nilai Dasar Pergerakan (NDP), yang menjadi dasar ideologis gerakan PMII, materi Teknik Lobi yang memperkuat kemampuan komunikasi strategis kader, serta materi Analisis Sosial yang bertujuan menajamkan kepekaan dan pemahaman mereka terhadap dinamika masyarakat dan struktur sosial yang ada.

Cerita mahasiswa Unisba Blitar: Ber- Mapala seperti Soe Hok Gie

Penyampaian materi dilakukan secara komunikatif, interaktif, dan disesuaikan dengan konteks kebutuhan kader hari ini.

Seluruh materi disampaikan dengan pendekatan dialogis dan partisipatif, guna membentuk pola pikir kritis dan aktif dari para peserta.

Kegiatan ini didukung penuh oleh instruktur dari Pengurus Cabang PMII, serta mendapat dukungan moril dan kehadiran dari beberapa komisariat lain, yang turut memperkuat atmosfer kaderisasi lintas komisariat. Kehadiran mereka menjadi bukti nyata bahwa semangat kolektif dan solidaritas kader tetap terjaga di tubuh PMII.

Candi Sumbernanas di Ponggok Blitar, jejak sejarah Hindu yang terlupakan

Selama kegiatan berlangsung, peserta tidak hanya menerima materi dalam ruang kelas, namun juga diajak berdiskusi, merefleksi, dan membangun pemahaman mendalam atas peran mereka sebagai kader PMII di tengah masyarakat.

PKD ini tidak hanya melahirkan kader formal, tetapi juga menyemai nilai-nilai komitmen, tanggung jawab, dan kesadaran akan pentingnya peran strategis mahasiswa dalam kehidupan sosial-politik.

Kegiatan ditutup dengan prosesi pembaiatan kader, yang dilakukan secara khidmat pada malam terakhir. Momen ini menjadi penanda bahwa para peserta resmi menjadi kader PMII tingkat dasar, dan siap menjalankan amanah organisasi dengan semangat baru.

Dengan suksesnya pelaksanaan PKD perdana ini, Komisariat Pusat STIT Misbahudin Ahmad menyatakan komitmennya untuk terus menjaga tradisi kaderisasi yang berkualitas dan berkelanjutan.

PKD ini diharapkan menjadi bagian dari sejarah yang akan terus dikenang sebagai langkah awal membangun kekuatan kader di tingkat komisariat pusat.

Komisariat Pusat STIT Misbahudin Ahmad membuka lembaran baru dalam perjuangannya — dengan harapan bahwa kader-kader yang lahir dari PKD ini akan menjadi mujahid-mujahid muda yang tidak hanya loyal terhadap organisasi, tetapi juga siap memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat dan bangsa.

×