Artikel Opini
Beranda » Menteri Agama BEM Unisba Blitar Siap Membumikan Aswaja di Kampus

Menteri Agama BEM Unisba Blitar Siap Membumikan Aswaja di Kampus

Muhammad Risko Saputra, Menteri Agama BEM Unisba Blitar.
Muhammad Risko Saputra, Menteri Agama BEM Unisba Blitar. (Dok. Pribadi)

Sebagai mahasiswa Universitas Islam Balitar (Unisba) Blitar, saya meyakini bahwa perjalanan akademik di kampus bukan hanya sekadar meraih gelar sarjana, tetapi juga proses panjang membentuk karakter dan jati diri.

Dalam konteks ini, saya merasa terpanggil untuk membawa nilai-nilai Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja) lebih hidup di lingkungan kampus melalui amanah yang saya emban, baik sebagai Menteri Agama BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) Unisba Blitar maupun aktif sebagai salah satu pengurus UKMI (Unit Kegiatan Mahasiswa Islam) Nurul Mujahid Unisba Blitar.

Perjalanan saya hingga di titik ini bukanlah tanpa alasan. Setelah menyelesaikan pendidikan menengah atas, saya memilih untuk melanjutkan studi di usia 20 tahun dengan kesadaran penuh akan pentingnya ilmu pengetahuan. Kesadaran ini membawa saya tidak hanya fokus pada akademik, tetapi juga aktif dalam dunia organisasi, baik di internal kampus maupun eksternal.

Lirik Lagu Tanasaghara Mata di Pesisir

Aktif di PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia) Rayon Ekonomi Komisariat Madjapahit, serta di IPNU (Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama) Ranting Bendogerit, memperkaya wawasan dan pengalaman saya.

PMII mengajarkan bahwa berorganisasi bukan hanya soal eksistensi, tetapi juga pengabdian serta sebuah wadah perjuangan untuk memperkuat nilai-nilai Aswaja seperti tawassuth (moderat), tasamuh (toleran), tawazun (seimbang), dan i’tidal (adil). Nilai-nilai inilah yang ingin saya internalisasi dalam kehidupan mahasiswa di Unisba Blitar.

Sebagai Menteri Agama BEM Unisba, tujuan saya adalah membumikan nilai-nilai Aswaja dalam setiap aspek kehidupan kampus. Bukan sekadar dalam bentuk seremonial keagamaan, tetapi lebih jauh lagi, menanamkan cara berpikir moderat, sikap toleran terhadap perbedaan, dan semangat keadilan dalam bersikap.

Mengurai Bahaya Toxic Relationship dalam Kehidupan Pribadi dan Organisasi

Aswaja adalah jalan tengah dalam beragama dan berbangsa. Mahasiswa sebagai agen perubahan perlu memahami bahwa sikap ekstrem, baik kanan maupun kiri, justru merusak nilai keislaman dan kebangsaan. Oleh sebab itu, membentuk karakter mahasiswa yang berilmu, berbudi luhur, serta bertanggung jawab dalam mengamalkan ilmunya, menjadi prioritas utama.

Beberapa hal yang saya ingin saya tekankan untuk mencapai tujuan tersebut adalah sebuah gagasan ataupun konsep dalam mengantarkan pemahaman ideologis yang aplikatif dan relevan bagi mahasiswa dengan pengembangan media dakwah kreatif seperti buletin kampus, podcast dakwah, hingga kampanye nilai moderasi di media sosial kampus.

Hal lainnya seperti, pembinaan mahasiswa baru dengan karakter keislaman Aswaja yang kuat melalui pelatihan kaderisasi dan mentoring intensif sekaligus membangun sinergi antar organisasi keagamaan di kampus untuk menciptakan atmosfer kampus yang damai, harmonis, dan produktif harus dilakukan.

Bapenda Kabupaten Blitar Percepat Pemutakhiran Data Pajak melalui Sosialisasi SISMIOP

Terakhir, dengan memperkuat program-program keagamaan di lingkungan kampus yang mendukukung implementasi nyata Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Saya berharap, dengan internalisasi nilai-nilai Aswaja di kampus, mahasiswa Unisba tidak hanya menjadi intelektual yang cerdas, tetapi juga memiliki ketangguhan moral dan spiritual. Mahasiswa Aswaja adalah mereka yang mampu menjadi pilar utama dalam membangun bangsa yang adil, beradab, dan berkemajuan.

Sebagaimana cita-cita besar kemerdekaan Indonesia, tugas kita hari ini adalah melanjutkan perjuangan itu, membumikan nilai-nilai keislaman yang rahmatan lil ‘alamin dalam bingkai keindonesiaan. Kampus adalah tempat terbaik untuk memulainya.

Organisasi mahasiswa bukan hanya untuk sarana berkumpul, tetapi wadah menempa diri untuk pengabdian lebih besar. Semoga dengan semangat ini, kita mampu menjadikan Unisba Blitar sebagai pusat lahirnya kader-kader bangsa yang berpegang teguh pada nilai Aswaja, unggul dalam ilmu, dan mulia dalam akhlak. (Blt)

×