Artikel Berita

Pemberdayaan pemudi Desa Tumpang melalui kegiatan meronce manik-manik: Inisiatif edukatif KKN Kelompok 29 Universitas Trunojoyo Madura

Kegiatan meronce manik-manik dari mahasiswa KKN Universitas Trunojoyo Madura.
Kegiatan meronce manik-manik dari mahasiswa KKN Universitas Trunojoyo Madura. (Dok. KKN 29 Trunojoyo)

Blitar – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Kelompok 29 Universitas Trunojoyo Madura kembali menunjukkan dedikasi mereka dalam mengabdi kepada masyarakat melalui kegiatan penyuluhan dan pelatihan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

Kali ini, kegiatan yang dikemas secara kreatif dan edukatif itu dilaksanakan di posko KKN Kelompok 29 yang juga berada di Desa Tumpang, Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar, Minggu, 13 Juli 2025.

Dengan menggandeng para pemudi desa, kegiatan bertajuk “Kreatif dan Mandiri: Mengembangkan UMKM Lewat Meronce Manik-Manik”.

Apa beda dari Pengadilan Tinggi Agama dan Pengadilan Agama?

Kegiatan itu sukses menciptakan suasana belajar yang santai, penuh ide, dan membangun semangat kewirausahaan. Para peserta yang hadir tidak hanya mengikuti penyuluhan terkait dasar-dasar UMKM, namun juga diajak terjun langsung mempraktikkan pembuatan produk kerajinan berupa gelang, kalung, dan aneka aksesoris dari manik-manik.

Koordinator Desa KKN 29, Citra Aiska Maharani menyampaikan, pemilihan aktivitas meronce bukan tanpa alasan. Pihaknya juga telah berkomunikasi dengan dosen pembimbing, Helmy Boemiya S.H,. M.H.

“Kami ingin menunjukkan bahwa sesuatu yang terlihat kecil dan sederhana seperti meronce manik-manik bisa menjadi langkah awal menuju wirausaha mandiri. Ini bisa dikembangkan menjadi produk yang bernilai jual tinggi dengan kemasan yang lebih menarik,” jelasnya saat sela kegiatan berlangsung .

Pesanggrahan Eyang Djugo di Kesamben Blitar, ini ceritanya

Proses pelatihan berjalan lancar dan interaktif. Mahasiswa KKN memberikan arahan mulai dari pemilihan warna manik-manik, pengaturan pola desain, hingga teknik simpul dan finishing produk.

Beberapa peserta tampak menunjukkan kreativitas tinggi dalam merancang pola unik dan menciptakan gaya baru yang sesuai dengan selera anak muda masa kini.

Selain belajar teknis, peserta juga mendapatkan wawasan seputar pemasaran produk secara sederhana, baik secara offline maupun online melalui media sosial. Hal ini menjadi bekal awal bagi mereka untuk bisa melihat potensi bisnis dari produk kerajinan tangan yang dikerjakan secara rumahan.

Disperindag Kabupaten Blitar gelar pelatihan penguatan SDM karyawan pabrik rokok gunakan DBHCHT

Kegiatan ini juga menjadi ajang mempererat hubungan antara mahasiswa KKN dan warga setempat, khususnya para pemudi desa yang sebelumnya belum banyak tersentuh kegiatan serupa. Tak hanya fokus pada hasil, kegiatan ini juga menumbuhkan kepercayaan diri dan rasa kebersamaan dalam berkarya.

“Kami merasa program ini benar-benar tepat sasaran. Harapan kami, kegiatan ini tidak hanya berhenti sampai di sini, tetapi bisa menjadi awal dari tumbuhnya semangat berwirausaha di kalangan pemudi desa,” ujar Citra.

Kegiatan ini merupakan bagian dari serangkaian program kerja KKN Kelompok 28 Universitas Trunojoyo Madura yang fokus pada tema pemberdayaan ekonomi kreatif dan penguatan potensi lokal.

Beberapa fakta tentang Stadion Supriadi Kota Blitar

Mereka berharap, benih-benih kreativitas yang ditanam melalui pelatihan ini dapat terus tumbuh dan berbuah menjadi peluang usaha nyata bagi pemudi Desa Tumpang ke depannya. (Ads/blt)

×