Kita berdoa di hari-hari yang kian hina
Berwujud bebal jerad binatang
Terkekang berpura-pura merdeka
Masih membuka seisi rimba berkaca-kaca
Mulut ditambal pun tak seimbang
Kali keuntungan berkedok pembangunan
Tak bisakah negara biarkan ku menua
Dengan segala harap kupinta
Jauhkan kami dari sengsara
Sebab mereka hidup berhiaskan ketakutan
Moncong senapan kerap diacungkan
Di depan wajah yang ingin bertahan
Bukankah semua manusia inginkan hidup bahagia
Berirama jauh derita hidup dengan saling mencinta
Peluh air mata yang jadi bahan bakar kita berdiri
Menjaga rawat dan saling melindungi
Bila nanti negara yang menyakiti lalala
Kita lawan dengan riang gembira
Pupuk hari berani kesedihan ini adalah bara api
Yang mampu menyala hangatkan dingin malam nanti
Menggugah berani membakar hangus
Ketidakadilan yang tumbuh di bumi
Ambil alih langkah dan pergi sebar balik suara ke penjuru dunia
Agar kita tak lebih sengsara atau mati dibunuh negara
Bukankah semua manusia inginkan hidup bahagia
Berirama jauh derita hidup dengan saling mencinta
Peluh air mata yang jadi bahan bakar kita berdiri
Menjaga rawat dan saling melindungi
Bila nanti negara yang menyakiti lalala
Kita lawan dengan riang gembira
Pupuk hari berani kesedihan ini adalah bara api
Yang mampu menyala hangatkan dingin malam nanti
Menggugah berani membakar hangus
Ketidakadilan yang tumbuh di bumi
Ambil alih langkah dan pergi sebar balik suara ke penjuru dunia
Agar kita tak lebih sengsara atau mati dibunuh negara