Artikel
Beranda » Diskusi PMII Blitar: Mengupas Dampak Industri Gula Terhadap Lingkungan dan Masyarakat

Diskusi PMII Blitar: Mengupas Dampak Industri Gula Terhadap Lingkungan dan Masyarakat

Diskusi PMII Blitar: Mengupas Dampak Industri Gula Terhadap Lingkungan dan Masyarakat
(Foto: Dokumentasi PC PMII Blitar Raya) 

Bicara Blitar–Pendopo Islam Nusantara menjadi saksi digelarnya diskusi bertajuk “Industri Gula dan Lingkungan Hidup” pada 26 Juni 2024 kemarin. Acara yang diorganisir oleh Pengurus Cabang (PC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Blitar Raya ini bertujuan mendiskusikan hubungan antara industri gula dengan dampaknya terhadap lingkungan.

Muhammad Thoha Ma’ruf, Ketua PC PMII Blitar Raya, menyatakan bahwa kegiatan ini diadakan untuk mengevaluasi apakah keberadaan industri gula di Blitar menguntungkan masyarakat atau justru menimbulkan dampak negatif. 

Malam 30 September 1965, ada kronologi yang retak

“Di Blitar, banyak lahan yang kini ditanami tebu dan berdiri pabrik gula. Oleh karena itu, perlu didiskusikan terkait dampaknya,” ujarnya.

Thoha juga menjelaskan keadaan acara saat berlangsung. 

“Diskusi ini berlangsung dengan lancar dan penuh antusiasme dari para peserta. Mereka aktif bertanya kepada narasumber yang menyampaikan materi mengenai berbagai aspek industri gula, mulai dari keuntungan ekonomi hingga dampak lingkungannya” ungkapnya. 

Mengapa Ben Anderson & McVey menolak narasi resmi dari pemerintah Indonesia soal Tragedi 1965?

Thoha menambahkan, narasumber  menjelaskan bagaimana industri gula bisa menjadi pedang bermata dua; di satu sisi, bisa memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat, namun di sisi lain, dapat menimbulkan kerusakan lingkungan jika tidak dikelola dengan baik.

Para peserta menyambut baik kegiatan ini. Mereka merasa mendapatkan wawasan baru tentang pentingnya menjaga keseimbangan antara pembangunan ekonomi dan kelestarian lingkungan. 

Muhammad Thoha Ma’ruf berharap, Para anggota dan kader PMII Blitar bisa belajar dari dampak adanya industri tebu di Blitar. Para mahasiswa juga bisa memberikan respon kepedulian terhadap lingkungan di Blitar.

Kasus penemuan bayi di Udanawu Blitar terungkap, dua pelajar ditetapkan sebagai orang tua biologis

Acara ini diakhiri dengan semangat baru dari para peserta untuk lebih peduli terhadap dampak lingkungan. Mereka akan terus mengadvokasi pengelolaan industri gula yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan. 

Diskusi ini diharapkan menjadi awal dari langkah konkret yang bisa diambil oleh PMII Blitar Raya dan masyarakat Blitar untuk menjaga keseimbangan antara perkembangan industri dan kelestarian lingkungan.

Nikmatnya Sego Liwet Kidul Kawi, olahan ikan laut berbumbu pedas khas Blitar
×