Artikel Berita

Pelatihan digital marketing Disnaker Kabupaten Blitar banjir peminat, apa penyebabnya?

Kepala Bidang Pelatihan Kerja, Produktivitas Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Disnaker Kabupaten Blitar, Latip Usman.
Kepala Bidang Pelatihan Kerja, Produktivitas Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Disnaker Kabupaten Blitar, Latip Usman. (Foto: Bicarablitar.com)

Blitar – Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Blitar mencatat lonjakan minat peserta pada pelatihan digital marketing yang digelar menggunakan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) tahun 2025.

Dari empat skema pelatihan yang berjalan, yaitu digital marketing, make up artist, barista, dan teknisi listrik rumah tangga, pelatihan digital marketing menjadi yang paling diminati.

Data Disnaker menunjukkan, jumlah pendaftar digital marketing mencapai 383 orang, jauh melampaui pendaftar make up artist dan barista yang totalnya sekitar 250 orang.

Berjalan seru, jajaran instansi di lingkungan Pemkot Blitar ikuti lomba baris berbaris 

Kepala Bidang Pelatihan Kerja, Produktivitas Tenaga Kerja, dan Transmigrasi (Latprotrans) Disnaker Kabupaten Blitar, Latip Usman, mengungkapkan bahwa tingginya peminat pelatihan digital marketing didorong oleh beberapa faktor utama.

“Banyak peserta ingin meningkatkan keterampilan mereka di bidang pemasaran digital. Selain itu, sertifikat dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) menjadi daya tarik tersendiri karena menjadi bukti resmi kompetensi mereka,” jelas Latip, Selasa, 12 Agustus 2025.

Pesatnya perkembangan teknologi dan tren belanja online dinilai turut memicu antusiasme masyarakat. Keahlian digital marketing dianggap sebagai keterampilan yang relevan untuk membuka peluang usaha maupun memperluas jangkauan bisnis yang sudah berjalan.

Rekomendasi kuliner lalapan belut di Kesamben Blitar

Melihat tingginya permintaan, Disnaker Kabupaten Blitar berencana menggelar kelas kedua pelatihan digital marketing pada akhir tahun 2025. Kelas tambahan ini akan mengakomodasi pendaftar yang belum berkesempatan mengikuti pelatihan pada gelombang pertama.

Dengan strategi ini, Disnaker berharap dapat memperluas jangkauan manfaat pelatihan dan mencetak lebih banyak tenaga kerja yang siap bersaing di dunia digital.

Sebagai informasi tambahan, berdasarkan hasil rilis data Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) 2024 dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Blitar, jumlah pengangguran Kabupaten Blitar sebanyak 34,859 orang atau 4,77% dari angkatan kerja dengan pendidikan didominasi lulusan SMU/SMK dan S.1.

Inilah sejarah Desa Penataran Nglegok Blitar, kamu harus tahu

Salah satu penyebabnya adalah sistem Pendidikan dan pelatihan konvensional belum menghasilkan ready work talent sesuai kebutuhan dunia kerja.

Kegiatan Sang Kapten (Sertifikasi Angkatan Kerja Kompeten) merupakan perwujudan komitmen peningkatan kualitas SDM di Kabupaten Blitar melalui penyiapan tenaga kerja yang siap kerja dan tersertifikasi kompetensi dalam rangka mendukung upaya pemenuhan kebutuhan dunia kerja.

Kegiatan Sang Kapten dikemas dalam pola 3 in 1, Atau mengintegrasikan 3 hal elemen utama dalam satu kegiatan.

Sejarah Desa Kalipucung di Sanankulon, Kabupaten Blitar

Diawali dengan pelaksanaan pelatihan vokasi yang dilakukan oleh instruktur lembaga pelatihan kerja, kemudian sertifikasi kompetensi BNSP yang dilakukan oleh asesor Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) yang terlisensi oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).

Kemudian terakhir tahapan magang kerja pada dunia usaha dan industri (DUDI) yang terkait dengan program studi pelatihan. (Ads/dbhcht/blt)

×