Artikel Feature

Inilah sejarah Desa Bululawang di Bakung, Kabupaten Blitar, pernah ke sini?

Kantor Desa Bululawang di Bakung, Kabupaten Blitar.
Kantor Desa Bululawang di Bakung, Kabupaten Blitar. (Foto: Istimewa)

Blitar – Desa Bululawang di Kecamatan Bakung, Kabupaten Blitar, menyimpan cerita asal-usul yang menarik dan bernilai historis.

Berdasarkan cerita turun-temurun dari warga, yang juga dikuatkan oleh keterangan Setu, seorang sesepuh desa berusia 72 tahun, nama Bululawang berasal dari pohon besar bernama pohon bolu.

Pohon tersebut tumbuh di sisi selatan Jembatan Seneng, berjarak sekitar 400 meter dari jembatan. Akar pohon bolu ini membelah jalan dan membentuk seperti pintu. Dalam bahasa Jawa, “pintu” disebut lawang, sehingga kemudian muncul nama Bululawang, yang berarti “pintu bolu.”

Mari datang ke Candi Sumbernanas Ponggok Blitar

Dalam hal kepemimpinan, Desa Bululawang telah dipimpin oleh beberapa tokoh sejak masa kemerdekaan Indonesia.

Di era Orde Lama, pemerintahan desa masih sederhana, baik dari sisi program maupun susunan perangkat yang dikenal sebagai Pamong Desa atau Bebau Desa. Saat itu, sebagian besar aparat desa hanya menempuh pendidikan hingga jenjang Sekolah Rakyat (SR).

Kepala desa pertama yang tercatat sejak tahun 1968 adalah Abdul Khamd, yang menjabat hingga 1970. Ia kemudian digantikan oleh S. Kartolo yang memimpin cukup lama, yakni dari 1970 hingga 1993.

Perempuan dalam sejarah Blitar, dari mitologi hingga realitas sosial

Selanjutnya, kepemimpinan diteruskan oleh sejumlah penjabat (PJ) dan kepala desa lainnya, seperti Kuswadi, Akhiyat, dan Matal.

Pada tahun 2011, Sutikno terpilih sebagai kepala desa dan memimpin hingga 2017. Setelah sempat dijabat oleh PJ, Sutikno kembali memegang amanah dan menjadi kepala desa hingga sekarang.

Tak hanya menyimpan sejarah kepemimpinan, Desa Bululawang juga dikenal erat dengan nilai-nilai tradisi dan kearifan lokal yang terus dijaga dan diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya.

Satpol PP Kabupaten Blitar optimalkan DBHCHT 2025, kembali gelar sosialisasi gempur rokok ilegal

×