oleh Dara Sri Ariesti Rasyid, Pengurus Kohati Badko Jawa Timur
Surabaya - Isu dalam kasus kesenjangan sosial di Jawa Timur pada tahun 2025 masih menjadi perhatian utama. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur, jumlah penduduk miskin di Jawa Timur pada Maret 2021 berjumlah 4.572.730 jiwa atau sebesar 11,40% ¹.
Kesenjangan sosial di Jawa Timur terutama di dalam pesantren juga menjadi salah satu perhatian yang perlu diperhatikan oleh pemerintah jawa timur .
Latar belakang yang menjadi faktor kesenjangan sosial dalam pesantren adalah perbedaan latar belakang sosial ekonomi . Santri dari keluarga kaya dan berpendidikan tinggi mungkin memiliki akses ke sumber daya yang lebih baik dibandingkan dengan santri dari keluarga miskin.
Kemudian santri yang berasal dari keluarga yang terhormat atau memiliki status sosial yang tinggi mungkin memiliki pengaruh yang lebih besar dalam komunitas pesantren.
Tidak hanya itu, bahkan dari segi perbedaan akses pendidikan pun juga sangat mempengaruhi kesenjangan diantara sesama santri tersebut. Santri yang memiliki akses ke pendidikan yang lebih baik mungkin memiliki kesempatan yang lebih besar untuk mengembangkan kemampuan dan pengetahuan mereka.
Dalam al quran telah dijelaskan pada Q.S Al maun ayat 1-7
اَرَءَيْتَ الَّذِيْ يُكَذِّبُ بِالدِّيْنِۗ. فَذٰلِكَ الَّذِيْ يَدُعُّ الْيَتِيْمَۙ. وَلَا يَحُضُّ عَلٰى طَعَامِ الْمِسْكِيْنِۗ. فَوَيْلٌ لِّلْمُصَلِّيْنَۙ. الَّذِيْنَ هُمْ عَنْ صَلَاتِهِمْ سَاهُوْنَۙ. الَّذِيْنَ هُمْ يُرَاۤءُوْنَۙ. وَيَمْنَعُوْنَ الْمَاعُوْنَ
Artinya ; Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? Itulah orang yang menghardik anak yatim; dan tidak menganjurkan untuk memberi makan orang miskin. Celakalah orang-orang yang melaksanakan salat, (yaitu) yang lalai terhadap salatnya, yang berbuat riya, dan enggan (memberi) bantuan.”
Dalam tafsir ayat tersebut telah dijelaskan bahwa orang yang membenci anak yatim dan tidak memberi makan orang miskin meskipun dia rajin beribadah sholat, maka dia termasuk orang yang mendustakan agama .
Sedangkan dampak dari kesenjangan sosial adalah susahnya interaksi santri dari latar belakang yang berbeda dengan santri yang lain karena perbedaan bahasa, budaya, atau status sosial.
Kemudian santri dari keluarga miskin mungkin mengalami kesulitan mengakses sumber daya yang dibutuhkan untuk belajar, seperti buku, internet, atau peralatan belajar. Dalam hal pengembangan Kemampuan yakni Santri yang tidak memiliki akses ke pendidikan yang baik mungkin mengalami kesulitan mengembangkan kemampuan dan pengetahuan mereka.
Langkah yang mungkin dapat diambil dalam mengatasi hal tersebut yakni program beasiswa yang diberikan pada pondok pesantren. Sehingga pondok pesantren dapat menerapkan pendidikan inklusif yang memungkinkan santri dari latar belakang yang berbeda untuk bisa belajar bersama.
Tidak hanya itu pondok pesantren juga dapat mengadakan kegiatan sosial yang memungkinkan santri untuk berinteraksi dan membantu satu sama lain.
Tags
Opini