 |
| (Foto: indonesia.go.id) |
Gerakan ini dirancang untuk menanamkan kebiasaan positif yang membentuk karakter anak sejak dini, mengintegrasikan nilai budaya, agama, dan kebiasaan baik dalam kehidupan sehari-hari.
Mengapa Pendidikan Karakter Itu Penting?
Di era disrupsi teknologi dan persaingan global, pendidikan karakter menjadi kunci utama untuk menciptakan generasi yang tangguh.
Hal ini sejalan dengan ajaran Ki Hajar Dewantara, yang menekankan pentingnya pendidikan berbasis kebudayaan dan kemasyarakatan bangsa Indonesia. Pendidikan bukan hanya soal pengetahuan kognitif, tetapi juga membangun kepribadian yang kuat, sosial, dan spiritual.
Indonesia saat ini masih menghadapi tantangan besar dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Menurut World Population Review 2023, peringkat sistem pendidikan Indonesia masih tertinggal dibandingkan negara-negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, dan Thailand.
Untuk mengejar ketertinggalan ini, pemerintah melalui program Merdeka Belajar mengupayakan pembentukan generasi muda yang cerdas, nasionalis, berkarakter, dan religius.
Tujuh Kebiasaan Utama Anak Indonesia Hebat
Gerakan ini menitikberatkan pada tujuh kebiasaan utama yang diharapkan dapat diinternalisasi sejak dini:
- Bangun Pagi: Kebiasaan ini mendorong anak untuk memulai hari dengan semangat dan produktivitas.
- Beribadah: Menanamkan nilai spiritualitas dan kedekatan kepada Tuhan sebagai fondasi moral.B
- erolahraga: Membentuk tubuh yang sehat untuk mendukung kecerdasan fisik dan mental.
- Makan Sehat dan Bergizi: Kebiasaan ini memastikan anak tumbuh sehat dan terhindar dari malnutrisi.
- Gemar Belajar: Membangun semangat belajar sepanjang hayat sebagai bekal menghadapi tantangan masa depan.
- Bermasyarakat: Mengajarkan anak untuk peduli dan berinteraksi dengan lingkungan sosial.
- Tidur Cepat: Kebiasaan ini memastikan anak mendapatkan istirahat yang cukup untuk pertumbuhan optimal.
Langkah Implementasi di Sekolah dan Masyarakat
Gerakan ini tidak hanya berlaku di ruang kelas, tetapi juga melibatkan keluarga dan masyarakat. Setiap sekolah, mulai dari PAUD hingga SMA, akan menerapkan program harian seperti Senam Indonesia Hebat, menyanyikan lagu Indonesia Raya, dan berdoa bersama sebelum pembelajaran dimulai.
Untuk mendukung inisiatif ini, Menteri Dalam Negeri telah mengeluarkan edaran yang mendorong penyediaan ruang bermain di lingkungan masyarakat. Langkah ini bertujuan menghidupkan kembali tradisi keguyuban yang mulai memudar akibat pengaruh teknologi.
Kolaborasi Lintas Sektor untuk Kesuksesan Gerakan
Kesuksesan Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat tidak lepas dari dukungan lintas sektor. Sinergi antara kementerian, lembaga pemerintah, organisasi masyarakat, hingga media diperlukan untuk menciptakan ekosistem pendidikan yang ideal.
Abdul Mu’ti, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, menyampaikan, pendidikan karakter adalah fondasi utama bangsa. Pihaknya berharap 7 kebiasaan ini dapat membentuk anak-anak Indonesia yang memiliki pribadi unggul secara intelektual, sosial, dan spiritual.
Mewujudkan Generasi Emas 2045
Gerakan ini adalah bagian dari visi Asta Cita ke-4 yang dicanangkan Presiden RI Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Visi ini menempatkan penguatan SDM, pendidikan, dan kesehatan sebagai prioritas utama.
Baca juga: Desa Penataran: Jejak Sejarah di Lereng Gunung Kelud
Dengan kebiasaan positif yang ditanamkan sejak dini, generasi muda Indonesia diharapkan mampu bersaing di kancah global tanpa kehilangan identitas nasionalnya.
Melalui kebiasaan-kebiasaan sederhana namun mendalam ini, Indonesia sedang membangun fondasi kuat bagi generasi emas yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berkarakter unggul.
Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat adalah langkah nyata menuju masa depan yang gemilang, dengan anak-anak sebagai harapan bangsa yang siap menghadapi tantangan zaman.
