Blitar - Berjalan sejauh 50 meter, pada 26 Januari 2025, ke arah timur Perempatan Garum, Kabupaten Blitar, ada sebuah gerobak beratapkan terpal. Ada puluhan orang yang bergantian di situ.(Thoha Ma’ruf/Bicara Blitar)
Sebuah warung kuliner pangsit dan mie ayam telah eksis sejak 1988. Dengan konsep sederhana warung itu tak pernah sepi pembeli.
Pelanggannya pun tidak hanya berasal dari Kecamatan Garum saja. Ada masyarakat dari luar daerah yang menyempatkan waktunya untuk mampir kes situ.
Kuliner legendaris itu nampaknya memiliki tempat tersendiri di hati pelanggannya. Rasanya yang ditawarkan juga enak, ada kekhasan tersendiri dibandingkan mie ayam yang lain.
Baca Juga: Nasi Pecel Mbah Jilah: Sensasi Kenyang Porsi Kuli di Kanigoro
Berbeda dengan dahulu, yang hanya menyediakan pangsit dan mie ayam, kini juga telah disediakan jeroan, dan makanan sejenisnya.
Pelayanannya cukup cepat, para pelanggan yang perutnya sudah keroncongan bakal segera terobati apabila datang ke sini.
Penjual mematok harga untuk setiap porsinya tidak terlalu menguras kantong. Hanya cukup menyediakan uang 7 ribu, pengunjung sudah bisa mendapatkan seporsi mie ayam atau pangsit.