(Foto: Najib Zam zami) |
Pukul 09.30 WIB, aktivitas memasak sudah hampir rampung, menyiapkan sajian untuk para pencari berkah hari ini.
Warung Berkah Pinus, sebuah inisiatif mulia dari IKAPMII (Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia) Blitar, berdiri dengan konsep yang tak lazim di era serba mahal ini. Dengan nominal Rp3.000, pengunjung bisa menikmati makan prasmanan lengkap dengan air putih gratis.
Baca juga: Kedai Kopi Nongkrong: Surga Kuliner dan Tempat Nongkrong Nyaman di Blitar
Di meja prasmanan yang tertata rapi, aneka hidangan rumahan tersaji menggiurkan. Beberapa jenis sayur dan bermacam-macam lauk berganti setiap harinya.
Mulai dari lodeh yang gurih, capcay segar, tumis kangkung yang menggoda selera, hingga tempe orek dan ayam goreng yang renyah menggoda. Semua dimasak dengan bumbu tradisional yang meresap hingga ke dalam.
Pukul 10.00 WIB, pintu warung dibuka. Aroma masakan yang menggugah selera seolah menjadi magnet bagi para pencari berkah. Mahasiswa dengan tas ransel di pundak, ojek online dengan jaket hijaunya, hingga pekerja serabutan dengan peluh di kening, semua berbaur dalam warung yang tak begitu luas namun membawa berkah.
Baca juga: Nikmat dan Ramah Kantong! Somay Belitar Pak Agus, Favorit Mahasiswa di Blitar
Suasana warung semakin ramai menjelang waktu zuhur. Obrolan ringan dan tawa kecil mengisi ruangan sederhana yang dicat putih bersih. Di salah satu sudut, terpasang banner harga makan dan minuman. Warung ini menjadikan keberkahan di atas keuntungan, memberikan manfaat bagi sesama.
Matahari semakin tinggi, namun aktivitas di Warung Berkah Pinus tak pernah sepi. Piring-piring bersih silih berganti terisi nasi hangat dan lauk pilihan.
Air putih dalam galon besar di depan etalase memastikan tak ada yang kehausan. Di sini, semua diperlakukan sama, tak ada pembedaan status sosial.
Menjelang Asar, stok makanan mulai menipis. Ratusan porsi telah tersaji hari ini, memberi makan ratusan perut yang lapar dengan harga yang sangat terjangkau.
Warung Berkah Pinus bukan sekadar tempat makan. Ia adalah bukti nyata bahwa di tengah arus kapitalisme yang kuat, masih ada ruang untuk berbagi dan memberi manfaat. Sebuah warung sederhana yang dikelola IKAPMII dengan prinsip sederhana: memberi lebih berarti daripada menerima.
Di tengah Kabupaten Blitar, Warung Berkah Pinus terus menebar keberkahan. Membuktikan bahwa nilai sebuah usaha tidak selalu diukur dari keuntungan material.
Terkadang, sepiring nasi sederhana seharga Rp3.000 bisa menjadi jembatan pahala yang jauh lebih bernilai daripada segunung harta.
Naskah Oleh: M. Najib Zam zami