Kegiatan Istighosah dan Diskusi Keorganisasian PMII Unisba Blitar, Kamis, 8 November 2024. (Foto: PMII Unisba Blitar) |
Acara bertemakan "Membangun PMII Berbasis Etika dan Nilai" ini berlangsung di Sekretariat PMII Unisba di Jl. Suryat, Kelurahan Gedog, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar itu dihadiri oleh dua pembicara.
Pembicara pertama, Sekretaris PC PMII Blitar Imam Taufiq. Kedua, Wakil Ketua III Bidang Keagamaan PC PMII Blitar Muhammad Rifai.
Imam Taufiq menyambut baik kegiatan ini dan mengungkapkan harapan agar istighosah serta diskusi rutin seperti ini terus diadakan sebagai bagian dari proses kaderisasi di PMII.
"Saya rasa acara ini sangat bermanfaat untuk membangkitkan semangat kader dalam menghidupkan nilai organisasi berlandaskan keislaman, serta menguatkan gerakan lewat diskusi keorganisasian," ujarnya.
Dia menyampaikan pentingnya etika dan nilai sebagai pedoman dalam berorganisasi, dan mendorong agar setiap kader mematuhi Pedoman Organisasi (PO) yang berfungsi sebagai panduan etis dalam organisasi.
"Menurut saya, tidak perlu mencari definisi etika dan nilai dari sumber teori lain, karena kita sudah memiliki Pedoman Organisasi (PO) yang jelas mengatur hak, kewajiban, serta batasan-batasan struktural dalam organisasi," jelasnya.
Wakil Ketua III PC PMII Blitar, Muhammad Rifai menekankan bahwa istighosah yang dipadukan dengan diskusi organisasi merupakan cara efektif untuk menyelaraskan visi organisasi berbasis nilai-nilai keislaman dengan penguatan keorganisasian.
"Istighosah rutin ini merawat spiritualitas kader PMII dan menjadi ajang refleksi atas pengabdian kita di organisasi, sekaligus menguatkan nilai-nilai keorganisasian melalui diskusi," katanya.
Ketua PMII Komisariat Madjapahit Unisba, Alex Cahyono, mengungkapkan bahwa tujuan kegiatan ini adalah memperkokoh nilai-nilai keislaman dan mengukur sejauh mana kader menjaga etika organisasi sebagai acuan dalam berproses.
"Terkadang kita lupa akan pentingnya etika dan nilai dalam organisasi, sehingga sering terjadi penyimpangan yang membuat kita abai terhadap Pedoman Organisasi sebagai acuan etis yang wajib dipegang oleh semua kader," ujarnya.
Ia berharap kegiatan keagamaan seperti istighosah dan diskusi dapat terus diadakan secara konsisten untuk membentuk budaya yang menghormati etika organisasi serta membangun organisasi yang berlandaskan nilai-nilai hukum PMII.
"Diperlukan usaha yang berkesinambungan untuk menciptakan keselarasan ideologi dan penerapan nilai serta etika dalam setiap aspek organisasi, agar tercipta kader yang tak hanya cerdas secara intelektual tetapi juga berintegritas, berkomitmen sosial, dan bertanggung jawab sesuai pedoman organisasi," pungkasnya.