(Foto: Dokumentasi PMII Komisariat Pusat STITMA) |
Dimulai pukul 13.00 WIB, acara ini bertujuan memperkokoh pondasi kader agar terus berkembang sesuai dengan nilai-nilai organisasi.
Ulfiatul Khusna, Sekretaris Komisariat Pusat STITMA, menjelaskan latar belakang pentingnya follow-up dalam pengkaderan PMII.
"PMII tidak hanya berfokus pada penerimaan anggota baru, tetapi juga memastikan proses pengembangan kader berjalan berkesinambungan. Melalui follow-up, kami ingin mencetak kader yang memiliki kepribadian Islami, wawasan kebangsaan, dan kapasitas intelektual yang mumpuni," ujarnya.
Baca juga: Kedai Kopi Nongkrong: Surga Kuliner dan Tempat Nongkrong Nyaman di Blitar
Khusna juga menjelaskan dalam kegiatan ini, para peserta diajak memahami lebih dalam ideologi Ahlussunnah Wal Jama'ah (Aswaja) yang menjadi landasan utama PMII.
Selain itu, terdapat beberapa tujuan follow-up yang disampaikan oleh Khusna antara lain:
- Peningkatan Pemahaman Ideologi: Mendalami nilai-nilai keorganisasian dan doktrin Aswaja.
- Membangun Komitmen: Menanamkan loyalitas terhadap visi dan misi PMII.
- Pengembangan Kapasitas: Melatih kemampuan intelektual, manajerial, dan keorganisasian.
- Pencegahan Putus Kaderisasi: Menjaga motivasi kader untuk tetap aktif.
- Penguatan Ikatan Sosial: Meningkatkan solidaritas antar anggota.
- Memantapkan Peran di Masyarakat: Mempersiapkan kader sebagai agen perubahan sosial.
Khusna juga menegaskan pentingnya keberlanjutan dalam proses kaderisasi.
“Kami berharap follow-up ini dapat mencetak kader yang tidak hanya aktif di organisasi, tetapi juga memiliki kapasitas spiritual, sosial, dan intelektual yang unggul. Dengan demikian, kader PMII mampu menjadi pelopor dalam menghadapi tantangan zaman dan memimpin perubahan di masyarakat,” jelasnya.
Baca juga: Angkringan Pak Joko: Nongkrong Murah Meriah ala Kafe di Blitar
Melalui kegiatan ini, PMII Komisariat Pusat STITMA menunjukkan komitmen untuk terus membangun kader yang berkualitas, mandiri, dan berdaya saing tinggi.
Dengan regenerasi yang terencana, PMII diharapkan terus berperan aktif dalam menyelesaikan isu-isu keumatan, kebangsaan, dan kemahasiswaan.
Acara ini juga mempererat rasa kebersamaan antar anggota, menciptakan solidaritas yang kokoh demi keberlangsungan organisasi di masa depan.