(Foto: Dokumentasi KOPRI PC PMII Blitar Raya) |
Acara ini bertempat di Aula Kemenag Kabupaten Blitar dan dihadiri oleh berbagai narasumber dari unsur akademisi, pemerintahan, organisasi masyarakat, hingga mahasiswa.
Ketua KOPRI PC PMII Blitar Raya, Siska Dwi Ningsih, dalam sambutannya menyampaikan latar belakang acara ini.
“Kasus-kasus kekerasan seksual masih banyak terjadi di wilayah Blitar, baik di ranah publik maupun privat, dan dilakukan oleh orang lain maupun orang yang dikenal. Sesuai dengan visi KOPRI untuk menciptakan masyarakat yang berkeadilan gender, acara ini menjadi langkah konkret bagi KOPRI untuk mengambil peran sesuai dengan koridor yang ada," ujarnya.
Baca juga: Cilot Pak Tohir: Kuliner Malam Legendaris di Kota Blitar
Siska menegaskan bahwa menciptakan ruang aman tidak cukup hanya dengan menyediakan rumah aman untuk korban atau call center. Namun, diperlukan kolaborasi dari berbagai elemen, termasuk lembaga advokasi, ormas seperti Fatayat NU, pemerintah, akademisi, dan mahasiswa.
“Kolaborasi ini bertujuan memutus rantai kekerasan seksual sehingga cita-cita mewujudkan ruang aman di Blitar sangat mungkin diwujudkan di masa mendatang," tambahnya.
Dialog ini menghadirkan 4 narasumber yang sangat kompeten yaitu Dekan FISIP Universitas Islam Balitar, Dr. Endah Siswati, S.IP., M.SW.; Kabid Kesetaraan Gender Pemberdayaan dan Perlindungan Perempuan, Lyes Setyaningrum, A.T., S.P., MMA.; Ketua Fatayat NU Kabupaten Blitar, Hj. Diana Dwi Oktafia Sfitri, M.Pd.; dan Ketua KPI Kabupaten Blitar, Istaufa Indriani, S.Pd.
Siska berharap bahwa momentum ini menjadi awal nyata KOPRI Blitar untuk mengambil peran dalam memerangi kasus kekerasan seksual. Selain itu, pentingnya pembekalan kepada sumber daya manusia dalam memahami kekerasan, pengaduan, hingga penanganan kasus menjadi prioritas.
Baca juga: Mbah Kasan Bendo: Guru Spiritual Soekarno dan Supriyadi dari Bendo, Blitar
"Semoga cita-cita mulia ini segera terwujud dengan kolaborasi nyata, sehingga kita semua, baik laki-laki maupun perempuan, dapat hidup dalam lingkungan yang bahagia, nyaman, dan aman," tutupnya.
Acara berlangsung sejak pagi hingga siang hari dengan antusiasme tinggi dari peserta yang hadir. Dialog ini menjadi bukti sinergi semua pihak untuk menciptakan Blitar yang lebih aman dan berkeadilan.