Jamburono Camp Ground: Surga Tersembunyi di Lembah Kaki Gunung

 

Jamburono Camp Ground: Surga Tersembunyi di Lembah Kaki Gunung
(Foto: M. Najib Zam zami)
Bicara Blitar--Suara motor terus berderu di tengah hiruk-pikuk kota Blitar yang mulai sibuk sejak pagi. Dengan semangat dan persiapan matang, perjalanan selama satu jam dimulai dari pusat kota, mencari keindahan tersembunyi di sudut timur Blitar, tepatnya di Desa Krisik, Kecamatan Gandusari.  

Embun pagi masih bergelayut di ujung dedaunan ketika matahari muncul perlahan dari balik pegunungan. Udara sejuk khas dataran tinggi menyentuh kulit, membawa aroma tanah basah dan rerumputan. Di sinilah, Camp Ground Jamburono berdiri, sebuah surga tersembunyi yang menghadirkan kedamaian di tengah kesibukan hidup.  

Pagi di Jamburono selalu dimulai dengan harmoni suara alam. Kicauan burung liar menggema dari satu dahan ke dahan lainnya, berpadu dengan gemericik air sungai yang mengalir jernih di antara bebatuan. Sungai yang jernih bak kristal ini menjadi saksi bisu keindahan alam yang masih terjaga.  

Tepian sungai dihiasi bebatuan alami yang tersusun seperti amphitheater. Kolam-kolam kecil terbentuk secara alami, menambah daya tariknya. Air segar yang mengalir dari pegunungan mengundang siapa saja untuk membasuh kaki atau sekadar menikmati sensasi dinginnya yang menyegarkan.  

Memasuki area camping, hamparan rumput hijau terbentang bagai permadani. Pohon-pohon tinggi menjulang membentuk kanopi alami yang memberikan keteduhan sempurna. Angin pegunungan berembus lembut, membawa aroma khas pinus yang menciptakan suasana tenang.  

Saat sore tiba, kabut tipis mulai turun, menyelimuti area camping dengan nuansa putih yang mistis. Matahari yang perlahan tenggelam di ufuk barat menciptakan bayangan memukau di antara pepohonan, menghadirkan pemandangan yang seolah keluar dari kanvas lukisan alam.  

Malam hari menawarkan keindahan yang berbeda. Ribuan bintang bertaburan di langit yang jernih, bebas dari polusi cahaya kota. Sesekali, kunang-kunang terlihat menari di kegelapan, memberikan pertunjukan cahaya alami yang menakjubkan. Suara jangkrik dan katak berpadu menciptakan orkestra malam yang mendamaikan.  

Di sekitar api unggun, aroma kopi dan jagung bakar memenuhi udara. Asap tipis membumbung ke langit, membawa kehangatan dan cerita yang dibagi di antara peserta kemah. Api unggun menjadi simbol harmoni antara manusia dan alam.  

Baca juga: Sego Kikil dan Uritan Mbok Rip: Kuliner Pedas Legendaris Blitar yang Bikin Ketagihan

Saat pagi menjelang, kabut dari pegunungan kembali turun, menyelimuti kawasan ini dengan keindahan yang menenangkan. Embun yang menetes dari dedaunan menciptakan kilauan indah saat matahari mulai bersinar. Para peserta kemah keluar dari tenda, menyambut pemandangan megah lereng gunung yang berdiri kokoh di hadapan.  

Jamburono bukan hanya tempat berkemah; ia adalah tempat perlindungan, di mana jiwa-jiwa yang lelah menemukan kedamaian. Dari kejernihan sungai, rimbunnya pepohonan, hingga keheningan malam berbintang, setiap sudut Jamburono menawarkan pengalaman yang mendalam.  

Di tengah arus modernisasi, Camp Ground Jamburono berdiri sebagai pengingat akan keindahan alam yang masih tersisa. Tempat ini mengajarkan bahwa kebahagiaan sejati sering kali ditemukan dalam kesederhanaan udara segar, aliran sungai yang jernih, rerumputan yang lembut, dan langit malam yang damai.  

Jamburono adalah bukti bahwa keindahan alam perlu dijaga dan dihargai. Sebuah surga tersembunyi yang akan selalu menjadi tempat untuk kembali dan menemukan kedamaian sejati.

Naskah oleh: M. Najib Zam zami

Lebih baru Lebih lama

Space Iklan

magspot blogger template

Iklan: 0878-5411-6203

Magspot Blogger Template
Magspot Blogger Template

نموذج الاتصال