 |
| (Foto: sasmita.blitarkab) |
Kampung ini menjadi tempat ideal untuk mengenal lebih dekat kerajinan gerabah khas Blitar, sebuah tradisi turun-temurun yang terus dilestarikan oleh masyarakat setempat.
Sejak tahun 2014, Kampung Gerabah mendapatkan perhatian lebih serius dari generasi penerus keluarga yang mengelola usaha ini, sehingga semakin dikenal luas oleh wisatawan, terutama kalangan sekolah dari berbagai daerah.
Terletak tidak jauh dari Kampung Coklat, salah satu destinasi wisata favorit di Blitar, Kampung Gerabah menawarkan pengalaman unik bagi para pengunjung.
Baca juga: Wisata Omah Londho: Pesona Belanda di Kabupaten Blitar
Di sini, selain menikmati suasana pedesaan yang asri, wisatawan juga bisa belajar proses pembuatan gerabah secara langsung. Namun, satu hal yang perlu diperhatikan, minimnya papan petunjuk arah menuju lokasi sering kali membuat pengunjung kebingungan.
Meskipun demikian, keramahan penduduk setempat yang siap memberikan arahan menjadi nilai lebih dari perjalanan menuju kampung ini.
Kerajinan gerabah di Desa Plumpungrejo sendiri memiliki sejarah panjang. Pada awalnya, gerabah hanya diproduksi sebagai alat-alat rumah tangga sederhana seperti cobek dan kuali.
Seiring waktu, tepatnya sejak tahun 1995, variasi produk mulai berkembang menjadi pot dan vas bunga yang menarik. Kini, pembuatan gerabah di kampung ini menggunakan teknik modern, dengan tiga metode utama yaitu manual, cetakan, dan mesin press.
Bahan baku yang digunakan juga lebih beragam, campuran tanah liat, kaolin, dan pasir memberikan kekuatan dan keindahan pada produk. Salah satu ciri khas Kampung Gerabah adalah motif naga dan bunga yang telah menjadi warisan leluhur.
Kampung ini tidak hanya menawarkan keindahan seni kerajinan, tetapi juga memberikan kesempatan bagi pengunjung untuk terlibat langsung dalam proses pembuatannya, menjadikannya sebagai wisata edukasi Blitar yang patut dikunjungi.
