(Foto: siekraf.visit.blitarkota) |
Meski jadah merupakan kuliner tradisional, Jadah Bakar Lawu hadir dengan sentuhan modern, menjadikannya favorit bagi anak muda yang sering menikmatinya sebagai camilan saat bersantai, biasanya ditemani wedang rempah khas Kota Blitar.
Keunikan dari Jadah Bakar Lawu terletak pada cara penyajiannya yang berbeda dibandingkan jadah dari daerah lain. Jadah yang telah dikukus dipotong-potong dan kemudian dibakar di atas arang hingga muncul bercak kecokelatan yang khas.
Proses pembakaran ini memberikan aroma dan rasa yang khas, menambah kenikmatan makanan sederhana ini. Pengunjung dapat menemui jadah bakar ini di Jl. Lawu no. 25, Kauman Kepanjenkidul, Kota Blitar, tempat di mana kuliner tradisional tersebut masih dilestarikan.
Pendirinya, Gunawan Setiadarma, seorang lulusan ekonomi, memilih untuk melestarikan kuliner ini sebagai bentuk cinta terhadap tradisi dan warisan budaya lokal. Warungnya yang beroperasi sejak sore hari selalu ramai oleh pengunjung, menjual hingga 6 kilogram jadah setiap harinya.
Baca juga: Soto Simpang Lawu Blitar: Kuliner Legendaris yang Wajib
Selain jadah, warung ini juga menyajikan minuman rimpang yang terbuat dari serai, kayu manis, dan jahe, yang dipercaya dapat membantu mengatasi diabetes dan hipertensi.
Dengan harga yang terjangkau, yaitu Rp5.000,00 untuk satu porsi jadah bakar dan Rp6.000,00 untuk segelas minuman rimpang, kuliner ini menjadi pilihan yang pas untuk dinikmati saat musim hujan atau sebagai camilan sehari-hari.