 |
| (Foto: sasmita.blitarkab) |
Candi Kotes, yang juga dikenal dengan nama Candi Papoh, merupakan destinasi yang wajib dikunjungi bagi Anda yang ingin menyusuri jejak kejayaan Kerajaan Majapahit.
Setibanya di Candi Kotes, Anda akan disambut oleh dua batur megah yang berdiri tegak menghadap ke barat, seolah menyimpan kisah yang ingin diceritakan kepada setiap pengunjung.
Batur pertama yang terletak di depan, menampilkan tangga dengan pipi tangga berbentuk sudut siku-siku, sebuah detail arsitektur yang jarang ditemukan. Di sini, Anda bisa melihat altar berbentuk meja dan miniatur candi yang tersusun rapi, mengajak Anda untuk membayangkan ritual-ritual yang mungkin pernah dilakukan di tempat ini.
Batur kedua yang terletak di belakang, meski tidak memiliki altar atau miniatur candi, tetap memancarkan aura misteri. Beberapa umpak yang masih tersisa di sini memberi petunjuk bahwa dulu pernah ada bangunan kayu megah yang berdiri, mungkin sebagai tempat peristirahatan atau meditasi bagi para bangsawan Majapahit.
Anda bisa merasakan sentuhan sejarah yang kuat saat berdiri di atas batur ini, seolah menyaksikan langsung kehidupan di masa lampau.
Candi Kotes bukan hanya sekadar situs bersejarah, melainkan sebuah saksi bisu dari masa kejayaan Majapahit, salah satu kerajaan terbesar yang pernah ada di Nusantara.
Inskripsi yang ditemukan di sini mengungkapkan bahwa candi ini telah ada sejak tahun 1222 saka (1300 Masehi), pada masa pemerintahan Raden Wijaya, pendiri Kerajaan Majapahit.
Sebuah perjalanan waktu yang luar biasa panjang, membawa kita lebih dekat untuk memahami kebesaran peradaban yang pernah memerintah sebagian besar wilayah Asia Tenggara.
Sejarah Candi Kotes pertama kali diungkap oleh peneliti Belanda, Volgens Hocpermans, pada tahun 1866, dan dilanjutkan oleh J. Knebel pada tahun 1908. Dalam bukunya "History of Java", Thomas Stamford Raffles juga menyebutkan candi ini, mempertegas posisi Candi Kotes dalam peta sejarah Jawa.
Dengan sejarah yang begitu kaya, Candi Kotes menawarkan pengalaman yang mendalam bagi siapa saja yang ingin mengetahui lebih banyak tentang Majapahit.
Mengunjungi Candi Kotes bukan hanya tentang menikmati keindahan arsitektur dan sejarahnya, tetapi juga tentang mendapatkan pengetahuan baru.
Di sini, Anda bisa mengikuti tur edukatif yang dipandu oleh penduduk setempat yang sangat mengenal seluk-beluk sejarah candi. Mereka akan dengan senang hati berbagi cerita dan mitos yang berkembang seputar candi ini, memberikan perspektif baru tentang bagaimana nenek moyang kita hidup dan beribadah.
Setelah berkeliling, Anda juga bisa menikmati keindahan alam sekitar. Desa Sukosewu yang asri dan damai, dengan pemandangan sawah yang hijau, memberikan suasana yang sempurna untuk beristirahat sejenak dari hiruk-pikuk kota.
Jangan lupa untuk membawa kamera, karena banyak spot foto yang menakjubkan yang akan mempercantik galeri perjalanan Anda.
Candi Kotes terletak sekitar 20 km dari pusat kota Blitar, dan dapat diakses dengan mudah menggunakan kendaraan pribadi atau umum. Tersedia juga area parkir yang luas serta fasilitas pendukung seperti toilet dan warung makan sederhana yang menyajikan makanan khas daerah.
Jika Anda mencari destinasi wisata yang menawarkan kombinasi antara sejarah, budaya, dan keindahan alam, Candi Kotes adalah pilihan yang tepat. Di sini, Anda tidak hanya akan diajak berkeliling melihat peninggalan sejarah, tetapi juga merasakan langsung atmosfer masa lalu yang masih kental terasa.
Jadikan kunjungan ke Candi Kotes sebagai bagian dari petualangan Anda menyusuri jejak kebesaran Majapahit di Blitar. Nikmati setiap momennya dan bawa pulang kenangan tak terlupakan dari salah satu situs bersejarah paling menakjubkan di Indonesia.
