Legenda dan Perjuangan di Balik Asal Usul Desa Popoh

 

Legenda dan Perjuangan di Balik Asal Usul Desa Popoh
(Foto: popoh-blitarkab.desa)
Bicara Blitar--Halo Dulur! Desa Popoh, yang terletak di Kecamatan Selopuro, Kabupaten Blitar, menyimpan sejarah yang menarik sejak abad ke-18. 

Menurut kisah yang diwariskan dari generasi ke generasi, desa ini muncul di tengah gemuruh Perang Jawa, ketika Pangeran Diponegoro mengangkat senjata melawan penjajah Belanda. 

Konflik ini dimulai ketika Belanda dengan lancang membangun jalan yang melintasi makam leluhur Pangeran Diponegoro di Tegalrejo. 

Marah atas penghinaan ini, Pangeran Diponegoro mengganti patok-patok jalan dengan tombak, menandai awal perlawanan besar-besaran yang berlangsung dari tahun 1825 hingga 1830.

Perang tersebut membawa gelombang ketidakpastian, memaksa banyak orang untuk meninggalkan kampung halaman mereka.

Para pengungsi dari berbagai daerah di Jawa, seperti Solo, Mataram, dan Pacitan, mencari tempat yang aman hingga akhirnya tiba di Blitar.

Daerah ini masih berupa hutan lebat yang dipenuhi pohon bolu. Para pendatang membersihkan hutan ini dan mendirikan pemukiman yang kemudian dikenal sebagai Desa Bolurejo, merujuk pada banyaknya pohon bolu di sekitar wilayah tersebut.

Legenda setempat menceritakan bahwa pada suatu hari, seorang wali melintasi desa ini dan mendengar suara dengkuran yang unik dari seorang penduduk yang tertidur di bawah pohon.

Dengkuran itu terdengar seperti "pah...poh...pah...poh". Wali tersebut lalu berkata bahwa suatu saat desa ini akan dikenal sebagai Popoh, nama yang hingga kini tetap melekat.

Desa Popoh kemudian berkembang pesat, dan pada tahun 1879, masyarakat merasa perlu memilih seorang pemimpin. Mbah Kromoseco diangkat sebagai lurah pertama dan memimpin desa ini melalui masa-masa penting, termasuk letusan Gunung Krakatau pada tahun 1883.

Kepemimpinan desa terus berlanjut hingga kini, di mana Bapak Sutrisno Budi Siswoyo telah menjabat sebagai kepala desa sejak tahun 2007 dan memimpin desa ini menuju masa depan, tetap menjaga warisan dan tradisi yang telah ada sejak zaman nenek moyang mereka.

Desa Popoh bukan hanya sekadar tempat tinggal, tetapi juga cerminan dari sejarah panjang perjuangan dan keteguhan hati masyarakatnya, yang terus hidup dalam setiap langkah yang mereka ambil hingga hari ini.

Lebih baru Lebih lama

Ikuti Kami

Magspot Blogger Template

نموذج الاتصال