Bicara Blitar--Dosen dari Universitas Islam Balitar (Unisba) Blitar menyampaikan program Kosabangsa yang berasal dari Ditjen Diktiristek melalui Direktur Riset, Teknologi, dan Pengabdian Kepada Masyarakat (DRTPM) di Desa Sumbersih, Kecamatan Panggungrejo, Kabupaten Blitar, Sabtu, 30 September 2023.
Progam tersebut dijalankan guna menjembatani kolaborasi dalam pengembangan dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) yang dihasilkan oleh perguruan tinggi untuk dapat dimanfaatkan bagi kebutuhan masyarakat.
Perwakilan dari dosen Unisba Blitar ialah, Ketua Tim Pelaksana Dr. Yuhanin Zamrodah, didampingi Luhur Aditya Prayudhi M.Agr. Keduanya berasal dari program studi (prodi) Agribisnis. Pendamping yang lain adalah Marinda Sari M.Pd dari prodi Pendidikan Biologi.
Ada juga perwakilan dosen dari Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Surabaya yang bertugas sebagai pendamping. Mereka adalah Prof Sri Winarti, sebagai ketua, dan didampingi dua anggota Tri Lathif Mardi M.T. dan Ir. Didiek Tranggono.
Berdayakan Kelompok Tani
Ketua Tim pelaksana Program Kosabangsa Dr. Yuhanin Zamrodah menyampaikan, pelaksanaan Forum Group Discussion (FGD) itu diberikan judul “Kajian Strategis Pemberdayaan Kelompok Tani dan Karang Taruna melalui Inovasi Ekonomi Kreatif dalam diversifikasi Usaha Tani Umbi”.
Sementara untuk tujuannya, kata dia, agar masyarakat Desa Sumbersih, Kecamatan Panggungrejo bisa meningkatkan efisiensi budidaya umbi, alih teknologi dengan membuat pupuk organik.
Dia berharap, masyarakat bisa mengolah produk umbi berbasis teknologi tepat guna berupa produk beras analog dan adopsi teknologi digital melalui e marketplace desa.
"Akhirnya bisa digunakan untuk meningkatkan dan memperluas jangkauan pemasaran beras analog, guna meningkatkan pendapatan masyarakat setempat," katanya.
Beras Analog
Sementara itu, Ketua pendamping Program Kosabangsa Prof. Sri Winarti menambahkan, diversifikasi tanaman umbi merupakan cara yang penting untuk dilakukan. Mengingat Desa Sumbersih, Kecamatan Panggungrejo sebagai penghasil umbi-umbian yang belum dimanfaatkan secara baik.
Prof. Sri juga menyampaikan, nantinya kelompok tani “Budi Daya” akan dilatih membuat beras analog dari berbagai macam umbi yang ada di desa tersebut dengan menggunakan teknologi yang sudah disediakan.
"Teknologi yang menunjang pembuatan beras analog menggunakan beberapa alat diantaranya, mesin penyawut, penggiling tepung (dishmill), kabinet drying, mixer kering dan extruder sebagai pencetak beras analog," ujarnya.
Mendapatkan Sambutan Baik
Kepala Desa Sumbersih Munawir Ghozali menyambut baik program Kosabangsa. Melalui program itu masyarakat setempat dapat mengadopsi alih teknologi dengan baik, sehingga dapat menambah wawasan dan pendapatan desa setempat.
Dia juga berharap, beras analog ini juga menjadi produk unggulan Desa Sumbersih nantinya. Apalagi inovasi terkait pertanian sangat dibutuhkan untuk menciptakan produk-produk unggulan dan berkualitas.
Melibatkan Beragam Pihak
Ketua Tim pelaksana Program Kosabangsa Dr. Yuhanin Zamrodah menambahkan, kegiatan Kosabangsa ini juga melibatkan mahasiswa. Sebab berkaitan pula dengan MBKM, IKU, dan fokus pengabdian kepada masyarakat.
Dekan Fakultas Pertanian Unisba Blitar ini berharap, mahasiswa dapat mengimplementasikan mata kuliah MBKM dan berkesempatan belajar langsung di masyarakat desa. ***
Tags
Berita