Bicara Blitar--Sudarman (65), pemilik rumah yang menjadi pusat ledakan petasan di Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, adalah seorang petani tulen dan marbot masjid.
Hal itu disampaikan tetangga korban, Endro Jumono (27), Kamis (23/2/2023).
Endro menyebut, keseharian Sudarman ialah menjadi buruh tani di kebun. Kebun yang digarap oleh Sudarman berpindah-pindah.
Selain itu, kata Endro yang menjadi teman dari anak Sudarman bernama Widodo, Sudarman juga biasa mencari rumput untuk ternak-ternak yang dimilikinya, yakni sapi dan kambing.
"Kemarin itu, sapinya hidup setelah kena ledakan. Padahal lokasinya dekat dengan pusat ledakan, untuk kambing dan ayamnya mati," katanya.
Kemudian, kata dia, Sudarman juga biasa melakukan pekerjaan lain dengan membantu orang lain yang membutuhkan bantuan, seperti memotong kayu untuk bahan bakar memasak.
Endro menambahkan, Sudarman kesehariannya juga menjadi seorang marbot Masjid An-Nur, yang lokasinya hanya berjarak 50 meter dari rumah Sudarman.
"Jadi enggak ada indikasi mas kalau beliau itu main kaya ginian mas. Enggak ada indikasi sama sekali," katanya.
Dirinya menyebut, di Desa Karangbendo memang ada budaya rutin menjelang Hari Raya Idul Fitri. Namun, selama ini tidak ada yang menyimpan stok petasan di dalam rumah.
"Kan selama ini buatnya di masjid kan mas," ujarnya.
Tags
Berita