Pentingnya Bermain: Bagaimana Anak Belajar dengan Bersenang-senang

Pentingnya Bermain: Bagaimana Anak Belajar dengan Bersenang-senang
Permainan tradisional berkembang dalam setiap daerah di Indonesia. (foto: Freepik)
Bicara Blitar--
Bermain adalah salah satu aspek terpenting dalam kehidupan seorang anak. Mengapa? Karena melalui cilukba, patty-cake, dan bermain rumah-rumahan, anak belajar berpikir kreatif dan berinteraksi sosial.

Melalui permainan, mereka berkembang secara fisik dan menemukan banyak keterampilan emosional, dan mereka belajar bagaimana memproses dunia. Singkatnya, bermain sangat penting untuk perkembangan anak Anda.

Terlebih lagi, menurut a Studi 2012, bermain mengurangi stres. “Secara keseluruhan, bermain dikaitkan dengan respons yang memfasilitasi pembelajaran… [dan] menghilangkan stres,” kata Jumaily.

Tapi apa manfaat bermain dan jenis keterlibatan, mainan, dan aktivitas apa yang benar-benar dibutuhkan anak? Kami meminta beberapa ahli untuk menimbang.

Manfaat bermain

Meskipun manfaat bermain tidak terhitung banyaknya — bermain membantu anak-anak berkembang secara kognitif, fisik, sosial, dan emosional — ada lebih banyak hal untuk dimainkan daripada kesenangan dan permainan.

Bermain itu penting karena menyediakan landasan utama untuk belajar, menjelajah, memecahkan masalah, dan membangun pemahaman tentang dunia dan peran Anda di dalamnya.

Tapi bagaimana anak-anak belajar melalui bermain? Sederhana saja. Bermain memungkinkan anak-anak kesempatan untuk meniru apa yang mereka lihat dan melatih keterampilan. Ini memberi mereka jalan keluar untuk kreativitas dan eksperimen, dan bermain membantu mereka belajar bagaimana berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain.

- Manfaat kognitif

Bermain mempromosikan perkembangan yang sehat dan keterampilan berpikir kritis. Ini memperkuat ingatan, membantu anak-anak memahami sebab dan akibat, dan, menurut Mendez, membantu anak-anak menjelajahi dunia — dan peran mereka di dalamnya.

“Anak-anak kecil belajar bagaimana hal-hal cocok satu sama lain melalui permainan. Ini memungkinkan mereka untuk menggunakan indra mereka dan mendorong eksplorasi dan rasa ingin tahu, dan keterampilan ini adalah dasar dari perkembangan intelektual dan pemrosesan kognitif.”

Bermain juga menginspirasi anak untuk berpura-pura, berkreasi, dan berimajinasi. Permainan kreatif dan terbuka membantu anak-anak membuat konsep, bertukar pikiran, dan melatih keterampilan berpikir kritis.

- Manfaat fisik

Secara fisik, bermain bermanfaat bagi anak dalam beberapa hal, yaitu dalam perkembangan motorik halus dan motorik kasarnya.

“Bermain menguntungkan perkembangan motorik dengan mendorong gerakan [dan] pemahaman hubungan spasial, meningkatkan keterampilan perencanaan motorik, dan mendukung keseimbangan dan ketangkasan,” kata Mendez. “Ini juga mendukung keterampilan motorik kasar, seperti energi, stamina, kelenturan, dan kesadaran tubuh.”

Contoh permainan fisik antara lain berlari, melompat, berenang, menyusun balok, menari, mengendarai sepeda, dan memanjat pohon. (Saat Anda memberikan kesempatan untuk jenis aktivitas ini, ingat tindakan pencegahan keselamatan utama — mulai dari helm sepeda hingga pengawasan kolam renang.)

- Manfaat sosial

Bermain juga penting untuk perkembangan sosial karena membantu anak-anak belajar bagaimana berinteraksi dengan orang lain.

Melalui bermain, anak-anak mengembangkan pemahaman tentang harapan dan aturan sosial, dan bermain memberikan kesempatan untuk berbagi pemikiran dan ide, mendengarkan, dan berkompromi.

- Manfaat emosional

Selain itu, bermain membantu anak-anak memahami dan memproses emosi mereka.

“Anak-anak memproses emosi dan konsep baru mereka melalui permainan,” kata Kim Wheeler Poitevien, seorang terapis anak di Philadelphia, kepada Healthline.

Ketika seorang anak kalah dalam permainan, misalnya, mereka belajar memproses kesedihan, kemarahan, dan kesedihan. Bermain juga membantu membangun kepercayaan diri dan mendorong perkembangan identitas dan harga diri mereka.

Ide untuk bermain

Cara bermain anak berbeda-beda, tergantung usia dan minatnya. Berikut adalah beberapa ide untuk orang tua dan anak-anak.

- Bayi

Bermain dengan anak kecil mungkin tampak sulit — lagipula, bayi tidak bisa duduk, merangkak, berjalan, berbicara, atau berdiri. Namun menurut American Academy of Pediatrics (AAP), pembelajaran yang menyenangkan bisa dimulai dengan senyuman pertama bayi.

Bayi suka game seperti cilukba. Ini membantu mengajari mereka tentang keabadian objek. Mereka menyukai warna dan tekstur yang kontras. Pikirkan mainan kerincingan dan potongan kertas berkerut, dan mereka suka membuat keributan. 

Biarkan mereka bereksperimen memukul berbagai panci dan wajan untuk melihat suara apa yang mereka hasilkan.

Mengadakan percakapan dengan si kecil juga sangat penting, karena membantu mereka mengembangkan keterampilan linguistiknya.

- Balita

Saat anak Anda tumbuh, pilihan bermain mereka meningkat. Balita menyukai benda-benda berwarna cerah, seperti bola, mobil, dan balok yang sesuai dengan usianya. Teka-teki adalah pilihan yang bagus, seperti perlengkapan artistik sederhana, dan permainan pura-pura sangat bagus untuk anak-anak di usia ini.

Bacakan untuk balita Anda secara teratur dan dorong mereka untuk mewarnai atau menggambar, karena aktivitas ini akan membantu perkembangan pemahaman, kognisi, dan keterampilan motorik halusnya.

- Sebelum sekolah

Anak-anak usia prasekolah sangat mandiri. Mereka memiliki pemahaman tentang dunia, dan tempat mereka di dalamnya, dan karena alasan itu, sebagian besar permainan mereka pada usia ini digerakkan oleh diri sendiri dan terstruktur.

Orang tua akan sering memperhatikan bahwa mereka bersikeras tidak hanya memilih pakaian mereka, tetapi mengenakannya sendiri. Oleh karena itu, prasekolah adalah usia yang tepat untuk memperkenalkan aktivitas solo, seperti teka-teki, ubin magnet, LEGO, dan pembangunan menara.

Penting untuk dicatat bahwa anak-anak prasekolah membutuhkan sosialisasi. Itu adalah kunci perkembangan mereka. Perjalanan ke taman bermain dan taman adalah cara yang bagus untuk mendorong hal ini seperti halnya permainan seperti tag, lampu merah / lampu hijau

- Anak-anak usia sekolah

Sama seperti anak prasekolah, anak usia sekolah dasar dan menengah sangat mandiri. Mereka juga sangat fokus pada kegiatan berbasis sekolah. Namun, bermain masih merupakan bagian integral dari perkembangan mereka.

Anak-anak usia sekolah juga perlu bermain. Doronglah bermain di luar dengan bola atau gelembung, atau rencanakan malam permainan keluarga. Set LEGO, Kinex, dan mainan bangunan lainnya juga bagus. 

Video game juga dihitung sebagai permainan, tetapi aktivitas ini harus dilakukan dalam jumlah sedang.

Efek samping dari tidak bermain

Bermain membantu anak tumbuh menjadi individu yang kuat, sehat, dan mandiri. Ini juga membantu mereka berkembang secara emosional dan mengurangi stres. Namun, kurangnya bermain dapat memiliki efek negatif dan jangka panjang.

Studi menunjukkan bahwa ketika anak-anak tidak memiliki kesempatan untuk bermain di alam terbuka, mereka berisiko lebih tinggi mengalami masalah perhatian dan masalah perilaku.

Tanpa permainan yang tepat, anak-anak tidak memiliki kesempatan untuk memperluas imajinasi mereka dan membangun keterampilan yang mereka butuhkan untuk berhasil di tempat kerja dan dalam kehidupan mereka. Kurangnya bermain juga dapat menghambat perkembangan sosial dan emosional seseorang.

Sebuah studi tahun 2018 oleh AAP juga menemukan bahwa tidak adanya permainan dapat meningkatkan stres. Bermain itu tidak sembrono.

Ketika bermain dan hubungan yang aman, stabil, dan mengasuh hilang dalam kehidupan seorang anak, stres beracun dapat mengganggu perkembangan [mereka].


sumber: healthline.com

Chanathip Makrum

Informatif gak harus selalu serius. Music, coffee, and traveling.

Lebih baru Lebih lama

Ikuti Kami

Magspot Blogger Template

نموذج الاتصال