Ilustrasi.(foto: freepik/anastasia1012) |
FoMO merupakan suatu perasaan takut dan cemas yang muncul akibat merasa tertinggal oleh sesuatu yang baru, seperti berita, dan hal semacamnya. Sehingga seseorang akan merasa tidak berdaya ketika dirinya melewatkan suatu hal yang sedang rami jadi perbincangan.
Rasa takut yang dirasakan juga mengarah pada perasaan kurang puas pada diri sendiri dan berpikir bahwa kehidupan orang lain lebih baik, lebih bahagia, dan lebih segalanya.
Dengan demikian, perasaan tersebut akan berakhir pada sikap iri yang akan berpengaruh terhadap kondisi psikologisnya, seperti rasa stres, sulit fokus, kurang tidur dan sebagainya.
Saat ini, tidak sedikit orang yang sudah terbuai dengan media sosial. Seseorang yang bermain media sosial secara berlebihan pada akhirnya akan memunculkan rasa candu.
Hampir semua orang di Indonesia telah memiliki akun media sosial, mulai dari instagram, twitter, tiktok, facebook, dan media sosial lainnya.
Berdasarkan laporan We Are Social, bahwa jumlah pengguna aktif media sosial di Indonesia telah mencapai 191 juta orang pada Januari 2022. Di mana jumlah tersebut telah meningkat 12,35% dibandingkan pada tahun 2021, yaitu sebanyak 170 juta orang.
Penggunaan media sosial yang berlebihan inilah yang menjadi salah satu faktor utama seseorang menjadi FoMO. Siapa saja dapat dengan bebas mempublikasikan berbagai foto, video, dan tulisan di media sosial mereka.
Orang yang aktif dalam bermain media sosial juga akan lebih sering melihat update kehidupan orang lain dan berakhir pada membandingkan kehidupannya dengan orang yang dilihat di media sosial.
Kemudian memunculkan rasa gelisah, cemas, iri, dan selalu ingin mengikuti apa yang orang lain lakukan. Jika seseorang telah mengalami hal tersebut, itu tandanya dirinya telah mengalami fenomena FoMO.
Apakah Fenomena FoMO Berbahaya?
Perasaan gelisah ketika tidak membuka media sosial karena takut tertinggal informasi dan semacamnya akan menimbulkan terganggunya jam tidur seseorang.
Fenomena FoMO akan memengaruhi rasa percaya diri seseorang akibat terlalu banyak membandingkan dirinya dengan orang lain.
Hal itu tentu akan mengganggu aktivitas sehari-harinya yaitu, menjadi tidak produktif karena sulit fokus, minder, dan sebagainya. Sehingga Fenomena FoMO apabila terus dilanjutkan akan sangat berdampak buruk pada kesehatan mental seseorang.
Intinya, jangan sampai ikut terjebak pada fenomena FoMO tersebut. Untuk menghindarinya kita bisa mulai dari diri sendiri dengan membatasi waktu penggunaan media sosial setiap harinya dan menjadi pengguna media sosial yang cerdas.
Apa yang kita lihat di media sosial belum tentu sesuai dengan kenyataannya, Jadi berhenti untuk membandingkan diri kita dengan orang lain dan nikmatilah hidup dengan melakukan hal-hal yang disukai tanpa mengacu pada tren.
sumber: kumparan
Tags
Kesehatan