Hal itu diungkapkan Menteri Pertanian (Mentan) RI, Syahrul Yasin Limpo karena melihat panen beras di Kabupaten Blitar yang melimpah.
"Hasil panen padi di Blitar sebanyak 8,9 ton per hektare. Artinya dengan total luas 57 hektare di sini panen padi bisa mencapai 336,3 ton," katanya saat menghadiri pamen raya padi di Desa Tegalrejo, Kecamatan Selopuro, Kabupaten Blitar, Kamis (10/11/2022).
Mentan RI ini menyebut, apabila ada climate change dan tantangan apapun ke depan, pertanian di Indonesia masih tetap aman. Salah satunya penyebabnya berkat kontribusi pertanian di Blitar.
"Saat ini sektor pertanian menghadapi tantangan berat karena harga pupuk yang mahal karena impor. Hal itu dikarenakan rantai pasok yang tersendat akibat konflik Rusia - Ukraina," ujarnya.
Karena itu, Kementan mengeluarkan Permentan Nomor 10 Tahun 2022. Dalam aturan itu disebut pupuk bersubsidi dipangkas menjadi dua jenis, yaitu Urea dan NPK. Pengalokasian pupuk juga dibatasi untuk beberapa komoditas tertentu saja.
"Indonesia ini sudah dilengkapi oleh alam yang cukup mendukung untuk memajukan sektor pertanian. Namun, keinginan memajukan sektor pertanian terhambat proyek impor komoditas pertanian yang seharusnya bisa dihasilkan oleh petani," jelasnya.
Tags
Berita