Bicara Blitar--Korps Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Putri (Kopri) PMII Blitar Raya menggelar Sekolah Kader Kopri (SKK) untuk pertama kalinya sepanjang sejarah PMII di Blitar.
SKK yang mengambil tema 'Optimalisasi Peran Perempuan untuk Aktualisasi Advokasi Kebijakan Pro Gender' itu bertempat di De Koloniale Resto and Coffee, selama tiga hari, Senin sampai Rabu (3-5/10/2022).
Dalam sambutannya, Ketua Kopri PMII Blitar, Ningtyas Magfirosadi menyampaikan, SKK merupakan kaderisasi tingkat kedua dalam Kopri setelah Sekolah Islam Gender (SIG).
"Jadi para peserta yang mengikuti kegiatan SKK ini harus melaksanakan SIG terlebih dahulu," kata alumnus Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Al-Muslihuun Tlogo Blitar ini.
Menurutnya, SKK di Blitar ini terasa spesial, sebab baru dilaksanakan pertama kali selama keberadaan PMII Blitar. Dengan begitu, pelaksanaan SKK ini bakal dikenang oleh sejarah PMII Blitar.
"Tentunya setelah terselenggaranya SKK akan kami evaluasi terkait apa saja yang perlu dibenahi. Yang nantinya akan jadi bahan perbaikan di pelaksanaan yang akan datang," ujar jebolan magister di Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Diponegoro Tulungagung ini.
Hal senada juga diungkapkan Ketua Umum Pengurus Cabang (PC) PMII Blitar, Agus Efendi. Dia menyebut, pelaksanaan SKK pertama di Blitar harus menjadi barometer terselenggaranya kaderisasi Kopri di Blitar selanjutnya.
Mantan Wakil Ketua 1 PC PMII Blitar ini menambahkan, saat ini kader PMII di Blitar kebanyakan adalah kaum hawa. Oleh karena itu, kader perempuan harus mampu terus untuk mengembangkan diri guna membangun kemajuan PMII.
"Karena ujung tombak PMII bukan hanya kader laki-laki, melainkan juga kader-kader perempuan," tegasnya.
Sementara itu, Ketua Kopri PMII Jawa Timur, Zumrotin Nafisah mengapresiasi pelaksanaan SKK untuk pertama kalinya yang digelar oleh Kopri PMII Blitar.
"Luar biasa semangat dari sahabati-sahabati Kopri PMII Blitar. Meskipun baru pertama kali terselenggara, tapi semangatnya sungguh luar biasa," kata alumnus Universitas Merdeka Pasuruan tersebut.
Mantan Ketua Kopri PMII Pasuruan 2019-2021 ini berpesan, semangat kader Kopri PMII Blitar harus dibarengi semangat intelektual dan aktivisme. Baginya, keduanya tidak boleh terpisah.
"Kalau jadi aktivis harus yang intelektual. Begitupun saat jadi intelektual harus punya jiwa aktivisme," pesan perempuan yang akrab disapa Mbak Icha ini.
Tags
Berita