Wilayah yang terdampak banjir itu berada di Desa Kedungwungu, Kecamatan Binangun, Kabupaten Blitar. Bahkan, ketinggian banjir mencapai dada orang dewasa.
Hujan yang tidak kunjung reda sejak Minggu, 16 Oktober hingga Selasa, 18 Oktober diduga menjadi penyebab utama meluapnya sungai yang menyebabkan banjir.
Salah satu warga, Alfi Antika mengatakan, akibat banjir itu dirinya harus menempuh perjalanan yang lebih jauh karena jalan yang tidak bisa dilalui akibat derasnya aliran banjir.
"Kalau saya mau ke Desa Kaulon, Kecamatan Sutojayan ya harus muter. Begitupun sebaliknya, saat masyarakat sana mau ke Desa Kedungwungu Binangun," katanya.
Dari pantauan, selain menutup jalan, banjir di Desa Kedungwungu juga merusak tanaman milik warga, seperti tebu dan padi.
Sementara itu, Kepala BPBD Kabupaten Blitar, Ivong Betriayanto mengatakan, banjir yang terjadi di Blitar terus meluas. Meskipun di sebagian wilayah telah terjadi penyusutan genangan air.
Dirinya menyebut, dari lima kecamatan yang terdampak banjir, wilayah yang paling parah adalah Kecamatan Sutojayan dan Kecamatan Binangun.
"Saya harap semuanya untuk tetap waspada. Hingga saat ini intensitas curah hujan tinggi. Maka tetap jaga keselamatan," tandasnya.
Tags
Berita
