Bicara Blitar--Lembaga Pendidikan (LP) Ma'arif Nahdlatul Ulama (NU) Kota Blitar siap menyongsong implementasi Kurikulum Merdeka yang menjadi program Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Hal itu disampaikan Sekretaris PC LP Ma'arif NU Kota Blitar, Ahmad Haris Abdillah saat Pembukaan Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka di Madrasah Aliyah Ma'arif NU (MAMNU), Jalan Ciliwung No. 56, Kota Blitar, Ahad (18/09/2022).
Haris mengatakan, Pembukaan Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka itu diikuti oleh 400 orang yang terdiri dari guru dan karyawan di bawah naungan PC LP Ma'arif NU Kota Blitar.
"Ini dimaksudkan untuk mempersiapkan kesiapan mereka dalam menerapkan Kurikulum Merdeka di lingkungan sekolah masing-masing," kata Wakil Ketua PC LP Ma'arif NU Kota Blitar tahun 2016-2021 ini.
Kepala Program Keahlian (Kaprogli) Teknik Mesin SMKN 1 Blitar ini menyebut, nantinya akan ada tiga level implementasi Kurikulum Merdeka yang disampaikan kepada guru di bawah PC LP Ma'arif NU Kota Blitar.
"Level pertama pada jenjang SD maupun MI. Level kedua pada SMP atau MTs, dan ketiga level SMA sederajat," ujar pengurus Yayasan Pesantren Bustanul Muta'alimat, Kota Blitar ini.
Guru jebolan Universitas Brawijaya Malang ini menjelaskan, dari PC LP Ma'arif NU Kota Blitar sendiri juga sudah mengirimkan kader untuk mengikuti Training of Trainer (ToT) yang diselenggarakan di Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim.
"Jadi, materi nanti akan disampaikan oleh kader LP Ma'arif dari Kota Blitar, kemudian ditambah dengan pemateri lain, yang tentunya sesuai dengan bidangnya," jelasnya.
Menurutnya, PC LP Ma'arif NU Kota Blitar sudah mendapatkan predikat tersendiri dari PW LP Ma'arif NU Jatim. Karena, meskipun termasuk cabang yang kecil, tapi sudah mampu mempunyai progres luar biasa.
"PW memberikan apresiasi karena kita dari PC LP Ma'arif NU Kota Blitar sudah siap untuk melaksanakan implementasi Kurikulum Merdeka," tandas Sekretaris PC LP Ma'arif NU Kota Blitar ini.
Pria yang saat ini sedang menempuh S2 di Universitas Adi Buana Surabaya ini berharap, setelah workshop implementasi Kurikulum Merdeka, Nadliyyin bisa menjadi tenaga yang kemampuan lebih mumpuni dalam mengajar. Sehingga pendidikan di Kota Blitar akan lebih maju.
"Tak lupa, saya katakan kepada guru-guru, bahwa kita (NU) besar dan kita ternyata juga bisa dalam melakukan gebrakan ini," pungkasnya.
Tags
Berita