Mbah Turut Blitar yang Terkenal Itu

Mbah Turut Blitar yang Terkenal Itu
Bicara Blitar--
Blitar bukan hanya terkenal sebagai tempat awal mula penemuan ikan mujair. Ikan yang namanya diambil dari sang penemunya, Mbah Mujair.

Blitar juga bukan hanya tentang Makam Bung dan Candi Penataran yang melegenda itu. Blitar juga mempunyai tokoh yang punya jasa besar. Dia adalah Mbah Turut.

Menurut tulisan di Majalah Tempo, 28 November 1987, Pak Turut begitu populer lantaran namanya dipakai bengkel-bengkel ketok kendaraan ringsek.

Pada waktu itu di Jakarta, misalnya, banyak bengkel-bengkel ketok yang dapat ditemui. Misalnya ada "Ketok Magic Indah" dan "Senyum Ketok Magic, Anak Didik Eyang Turut, Blitar".

Ada pula yang menggunakan nama "Teter Magic", "Kenteng Magic", "Kenteng Teter" atau lainnya.

Bengkel-bengkel itu tersebar di daerah se antero Indonesia. Papan-papan seperti itu bisa ditemukan di Jawa, Bali, Kalimantan, dan Sumatera.

Bengkel-bengkel yang tersebar itu mengaku mendapatkan ilmunya dari Mbah Turut di Blitar. Pemilik bengkel itu juga mengaku mengamalkan suatu ilmu yang harus ditempuh dengan puasa 7 hari sampai 40 hari.

Tentang Mbah Turut 

Rumah Mbah Turut berada di Desa Bangsri, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar. Jaraknya tidak terlalu jauh dengan Kota Blitar.

Menurut Majalah Tempo (1987), Mbah Turut meninggal dunia pada tahun 1982. Diceritakan pula oleh anak Mbah Turut yang bernama Warsidi, bahwa dirinya prihatin karena nama Mbah Turut dicatut oleh banyak pihak. Apalagi ada embel-embel "Magic".

Warsidi juga mengatakan, nama asli Mbah Turut adalah Amat Taslim. Nama "Turut" itu merupakan julukan yang diberikan oleh penduduk kampung tempat tinggal Mbah Turut.

Menurut anaknya, Amat Taslim semula merupakan orang yang miskin. Pekerjaannya adalah seorang tukang solder yang keluar masuk kampung. Kemudian pindah menjadi tukang arloji, hingga akhirnya membuka bengkel ketok.

Meskipun terletak di sebuah desa, usaha bengkel Mbah Turut tergolong maju. Sampai akhirnya ayah 9 anak itu mampu membeli rumah dan sawah. 

Menurut sumber yang lain, Mbah Turut dahulu mampu memberikan nafkah kepada 4 orang istrinya bersama 8 orang anak. Ditambah dengan sekitar 20 karyawan yang diberi makan tiga kali sehari secara gratis.


Sumber: Majalah Tempo. 28 November 1987. Bengkel Magic Anak Blitar. Diakses pada 7 Juni 2022, dari https://majalah.tempo.co/read/ekonomi-dan-bisnis/32933/bengkel-magic-anak-blitar

Ja Noertjahyo's Blog. 19 Maret 2011. Bengkel Ketok Magic. Diakses pada 7 Juni 2022, dari https://noertjahyo.wordpress.com/category/pak-turut/

Lebih baru Lebih lama

Ikuti Kami

Magspot Blogger Template

نموذج الاتصال