Bicara Blitar--Pada zaman modern ini, Srengat sudah menciut menjadi setingkat kecamatan, di bawah kendali Bupati Blitar.
Bahkan wilayahnya yang dulunya luas, sekarang sudah dicabik-cabik menjadi beberapa kecamatan, antara lain Ponggok, Udanawu, dan Wonodadi.
Meski demikian, eks masyarakat Srenggapura yang terletak di Blitar bagian barat ini masih menunjukkan keunggulannya dibandikan dengan kecamatan-kecamatan lain. Cirinya-cirinya:
1. Banyak atlet olahraga yang berasal dari Blitar Barat
2. Banyak kelompok-kelompok kesenian yang berasal dari Blitar Barat.
3. Tari Emprak yang menjadi ikon Kabupaten Blitar, diciptakan kelompok seni yang sekarang sudah bertaraf nasional yaitu Gita Maron.
Industri yang berada di eks Srenggapura tinggal kenangan saja, seperti pabrtik pathi yang tinggal cerobong dan gedung tua di Gembongan.
Mampukah masyarakat Srengat terus menunjukkan kelebihannya sebagai masyarakat yang maju? Jawabannya tergantung kepada masyarakat Srengat sendiri.
Di tahun 2019 ini, sudah muncul atlet-atlet eks Srenggapura yang menjadi wakil Indonesia di kancah internasional, antara lain:
a. Wiji Lestari, atlet balap sepeda asal Desa Purwokerto yang meraih medali perunggu pada Asian Games Jakarta 2018, yang kini sudah diangkat menjadi pegawai negeri.
b. Ilma Yeni, atlet ju jitsu dari Desa Slemanan yang ikut Sea Games 2019
c. Nora, atlit ju jit su dari Desa Slemanan juga ikut Sea Games 2019. Kita tunggu, prestasi apalagi dari Bumi Srenggapura ini.
sumber: Ki Purwanto dalam Serat Blitar 14 Srenggapura
Tags
Sejarah